Terdampak PSBB Jakarta, Terminal Klaten Sepi Penumpang

Dari tiga PO itu, sebanyak dua PO libur sejak diberlakukan PSBB di Jakarta. Alhasil sejak Senin, pemberangkatan penumpang melalui agen miliknya sepi.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 19 September 2020 | 11:08 WIB
Terdampak PSBB Jakarta, Terminal Klaten Sepi Penumpang
Suasana bagian dalam Terminal Ir Soekarno Klaten sepi, Jumat (18/9/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

SuaraJawaTengah.id - Pengelola agen bus di Terminal Ir. Soekarno Klaten mengaku Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kembali diterapkan di Jakarta berdampak pada kelangsungan usaha mereka.

Salah satu karyawan agen bus di Terminal Ir. Soekarno Klaten, Muklis, 35, mengakui kondisi tersebut. Menurutnya, aktivitas pemberangkatan penumpang di terminal yang mulai berangsur normal, kembali lesu selama hampir sepekan terakhir.

"Ada PSBB otomatis penumpang yang akan berangkat menurun. Pada ketakutan kalau berangkat ke Jakarta nanti mau balik lagi ke sini sulit. Ada yang cancel pemberangkatan pada Sabtu-Minggu kemarin," kata Muklis, dilansir Solopos.com-jaringan Suara.com, Sabtu (19/9/2020).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan agen tempatnya bekerja melayani pemberangkatan melalui tiga perusahaan otobus (PO). Dari tiga PO itu, sebanyak dua PO libur sejak diberlakukan PSBB di Jakarta. Alhasil sejak Senin (14/9/2020), pemberangkatan penumpang melalui agen miliknya sepi.

Baca Juga:OTG Tak Disiplin Isolasi Mandiri, Kasus COVID-19 Banten Semakin Ganas

"Hari ini ada modal satu penumpang mau diberangkatkan. Namun saya dihubungi dari PO kalau cancel pemberangkatan,” ungkap dia.

Muklis mengatakan saat awal pandemi Covid-19 terjadi, agen tempatnya bekerja tutup sekitar tiga bulan dari pertengahan Maret hingga pertengahan Juni.

Kemudian, jumlah penumpang yang berangkat berangsur mulai normal memasuki Agustus apalagi sudah ada pelonggaran-pelonggaran yang diberlakukan.

Pada Agustus, rata-rata jumlah penumpang yang diberangkatkan melalui agen tempat Muklis bekerja sebanyak 10 orang per hari. "Tetapi sekarang menurun lagi," ungkap dia.

Sebelum ada pandemi Covid-19, Muklis setidaknya bisa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp130.000-Rp200.000/hari. Namun, sejak ada pandemi terjadi pendapatannya menurun.

Baca Juga:Update Covid-19 Global: Kasus Harian Indonesia Tertinggi Ketiga Asia

"Sekarang mendapatkan penghasilan Rp80.000 per hari sudah bersyukur," urai dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini