SuaraJawaTengah.id - Raut kesedihan masih nampak jelas dari wajah Audy Hamdani, Warga Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Pria berusia 59 tahun yang kesehariannya bekerja sebagai ojek online (ojol) harus menanggung derita, lantaran uang tabungannya habis terkuras lantaran orderan fiktif.
Kisah yang dialami Audy tersebut pun sempat viral di media sosial Instagram pada Kamis (24/9/2020) lalu. Dalam unggahan tersebut, Audy mengaku menjadi korban kasus pesanan palsu (fake order) makanan cepat saji senilai Rp 315.000.
Kejadian nahas yang dialami Audy bermula saat dirinya menerima pesanan melalui aplikasi Grab Food Ayam Geprek Arteri Calcio dan Foodcourt yang terletak di Jalan Arteri Soekarno Hatta No 100 Pedurungan, Kota Semarang pada 22 September 2020 lalu.
Baca Juga:Bikin Terenyuh, Viral Pengemudi Ojol Narik Sambil Bawa Anaknya
Rencananya, makanan tersebut akan diantar ke alamat pemesan yang berada di Jalan Taman Blimbing, Banyumanik, Semarang Selatan.
Namun, setelah sampai di alamat tersebut, ternyata alamat yang dituju berupa rumah kosong tak berpenghuni.
"Malah menuju rumah kosong, tak ada orang di dalamnya," jelas Audy, Sabtu (26/9/2020).
Saat itu, ia bingung. Lantaran cuaca sudah mulai gerimis dan makanan yang dibawanya berjumlah 14 kotak berisi ayam geprek dan nasi.
"Saya takutnya makanan yang saya bawa ini basah," ucapnya.
Baca Juga:Beli Takoyaki Lewat Aplikasi Ojol, Akhir Kisah Warganet Ini Bikin Terharu
Namun tak lama, dia mendapat telepon dari sang pemesan yang malah membatalkan pesanan makanan tersebut.
"Setelah menunggu beberapa menit, pemesan itu menelponnya. Setelah sampai tempat itu malah disuruh untuk cancel makanan tersebut."
Untuk Panti Asuhan
Tanpa berpikir panjang, dia kemudian memutuskan untuk memberikan pesanan makanan yang telah dibatalkan tersebut ke panti asuhan.
"Agar tidak sia-sia, makanan tersebut akhirnya saya berikan ke sebuah panti asuhan yang dekat dengan saya saat itu," ujarnya.
Kisah kemalangan Audy tak habis di situ saja. Pada pagi keesokan harinnya, Audy dibuat kaget bukan kepalang, lantaran isi saldo rekeningnya telah habis.
"Saya kaget, ketika saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis. Saat itu saya ingin ambil uang untuk top up," ucapnya.
Sebelumnya, Audy masih mengingat jumlah saldo yang ada di rekening masih sekitar Rp 521.007. Namun, uang yang ada di saldonya tersebut mendadak hilang semua.
Lantaran itu, ia kemudian melaporkannya ke kantor Grab. Setelah melapor, pihak Grab memintanya ke Bank Niaga untuk konfirmasi.
Pun ia mencoba mengingat urutan peristiwa sebelum raibnya saldo dari rekening miliknya. Ketika mengecek saldo ATM, Audy sempat ditelepon orang yang memesan Grab Food kepadanya.
"Saat itu saya diminta kode pin dari aplikasi pembelian Grab Food yang sedang dia pesan. Namun saya tak tahu maksudnya apa," ucapnya.
Sesampainya di Bank Niaga, dia meminta penjelasan soal saldo yang telah hilang.
"Setelah sampai di bank, saya diberi penjelasan katanya saya pernah transaksi ke Telkomsel. Nah setelah itu saya bingung. Saya merasa tidak pernah transaksi ke Telkomsel. Buat apa saya bayar ke Telkomsel," imbuhnya.
Seorang saksi, Vina Sari Rahmadani mengatakan, setelah kejadian tersebut ia sudah curiga karena Audy bolak-balik ke Indomart dan pangkalan beberapa kali.
"Kebetulan pangkalannya kan dekat dengan tempat jualan saya ya. Jadi memang sering bertemu. Namun saat malam itu terasa berbeda. Dia seperti linglung," ungkapnya.
Kini Audy pun harus merelakan saldo yang dikumpulkan dari hasil jerih payahnya menarik ojek online untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kontributor : Dafi Yusuf