Jadi Klaster Covid19, Gus Yasin Minta Program Jogo Santri Dilaksanakan

Klaster penularan Covid-19 terjadi di lingkungan pesantren wilayah Jawa Tengah

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 07 Oktober 2020 | 11:28 WIB
Jadi Klaster Covid19, Gus Yasin Minta Program Jogo Santri Dilaksanakan
Ilustrasi Santri (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta pelaksanaan program Jogo Santri digiatkan untuk mencegah penularan COVID-19 di lingkungan pondok pesantren.

Pondok Pesantren saat ini menjadi klaster penularan Covid-19 terbesar di Provinsi Jateng. Sebanyak 648 santri telah dinyatakan positif Covid-19. 

"Saya berharap dengan kita menggalakkan Jogo Santri ini, masyarakat pesantren lebih tanggap lagi, lebih masif lagi untuk membuka diri bahwa penanganan di pondok pesantren saat ini harus dikampanyekan," kata Gus Yasin di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (7/10/2020)

Usai meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di Pondok Pesantren Al-Ittihaad, Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, ia mengatakan bahwa pondok pesantren sudah menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

Baca Juga:Rumah Sakit di Medan Masih Terapkan Harga Lama Swab Test Mandiri

"Tetapi ini tidak disampaikan sehingga gaungnya masih menunggu pondok-pondok yang ada dan ini juga akan memengaruhi, bahwa pondok itu saja seperti ini, masak pondok kami enggak bisa. Akhirnya ada komunikasi antar-pondok pesantren," katanya.

Wakil Gubernur sudah meminta Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas maupun PCNU tingkat kabupaten yang lain untuk menyampaikan sosialisasi ke pesantren-pesantren mengenai program Jogo Santri, yang mencakup pelaksanaan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

"Perlu diketahui bahwa di pondok pesantren harus ada pengajian. Nah kalau pengajian mau berlangsung, harus melaksanakan protokol kesehatan," katanya.

Mengenai perkembangan klaster penularan COVID-19 di pesantren di Jawa Tengah, ia mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan pemantauan.

"Laporan hari kemarin ada tambah lagi, baru kami telusuri dan ini juga sudah kami tracing (lacak). Dan saat ini, Insya Allah sudah kami tangani, yang terpapar sudah kami pilah, mana yang punya gejala, mana yang positif, kita pilah, dan semoga segera berakhir di klaster pondok pesantren ini," katanya.

Baca Juga:Kepala Dinas Kesehatan Makassar Ungkap Bahaya Pasien Tanpa Gejala

Ia menambahkan, pondok pesantren yang menjadi tempat penularan COVID-19 sudah menghentikan sementara kegiatan pembelajaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini