"Hari Jumat paling rame. Ya sedikit-sedikit sodakoh. Jumlah pembeli membludak sampai tempat ini tidak muat."
Saifulloh mengaku mendapat ide menyajikan mie ayam dalam mangkok berbahan adonan bakso dari saudaranya. Ide kreatif itu muncul untuk menarik perhatian calon pembeli.
Racikan mie ayam mangkok bakso kemudian di-share di media sosial dan mendapat responnya luar biasa. Setiap hari, Saifulloh menghabiskan 8 kilogram bahan bakso dan 5 kilogram mie.
Sebelum membuka usaha warung mie ayam, Saifulloh bekerja di perusahaan pengolahan kayu lapis di daerah Tempuran. Karena sakit berkepanjangan, dia memutuskan keluar sehingga sempat menganggur.
Baca Juga:Wajib Mampir, Ini 4 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Malioboro
Kini dibantu istri dan kedua orang anaknya, Saifulloh membuka usaha warung mie ayam. Promosi lewat medsos dan ditunjang lokasi berjualan yang berada di jalur ramai Borobudur-Tempuran juga mendukung usaha ini semakin maju.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi