Ganjar Buat Sekolah Virtual, Siswanya Anak Miskin yang Putus Sekolah

Sekolah virtual ini diperuntukan kepada anak miskin, selain beasiswa mereka juga mendapatkan fasilitas handphone dari Pemprov Jateng

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:55 WIB
Ganjar Buat Sekolah Virtual, Siswanya Anak Miskin yang Putus Sekolah
Gubernur Ganjar Pranowo melaunching kelas virtual pada SMAN 1 Kemusu, Boyolali dan SMAN 3 Brebes, Selasa (13/10). (Dok Humas Pemprov Jateng)

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat sekolah virtual. Hal itu dilakukan untuk membantu anak yang putus sekolah. 

Sekolah virtual dibuka di dua tempat, yakni di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali. Peresmian sekolah virtual itu dilakukan secara daring oleh Ganjar di ruang kerjanya, pada Selasa (13/10/2020).

Kepada Ganjar, para siswa yang notabene adalah siswa miskin sangat bersyukur dengan dibukanya sekolah virtual itu. Mereka yang mengatakan tidak bisa melanjutkan sekolah karena alasan ekonomi, akhirnya bisa melanjutkan cita-citanya.

"Bersyukur sekali dengan adanya sekolah virtual ini, saya jadi bisa kembali sekolah dan melanjutkan cita-cita. Kemarin tidak mendaftar SMA/SMK karena tidak punya biaya, bapak hanya petani yang penghasilannya tidak bisa diharapkan," kata Aprilia Lestari,15, salah satu siswa kelas virtual di SMAN 1 Kemusu Boyolali.

Baca Juga:Ganjar Ajak Pendemo Dangdutan, Lagu Losdol Cairkan Suasana

Hal senada disampaikan Yevi Nurfahmi,16, siswa sekolah virtual lain asal Brebes. Orang tua yang hanya bekerja sebagai asisten rumah tangga, membuat harapannya memperoleh pendidikan lebih tinggi pupus.

"Enggak daftar SMA karena faktor ekonomi, orang tua hanya bekerja sebagai ART. Senang sekali ada sekolah virtual ini, jadi saya bisa kembali sekolah. Saya ingin menjadi seorang penyanyi," ucapnya tulus.

Ganjar sendiri menerangkan, ide awal pembuatan sekolah virtual ini adalah untuk memberikan semua anak-anak kesempatan belajar. Banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah atau berhenti sekolah, karena alasan biaya.

"Maka kami buat konsep sekolah virtual ini, agar mereka yang tidak sekolah atau berhenti sekolah karena faktor ekonomi, tetap bisa sekolah dengan baik. Akan kami dampingi dan bantu mereka melanjutkan cita-citanya," ucapnya.

Untuk sementara, rintisan sekolah virtual dibuka di dua tempat, yakni di Brebes dan Boyolali. Masing-masing sekolah diikuti oleh 36 siswa.

Baca Juga:Protes Kebijakan Ganjar, Buruh di Semarang Gelar Topo Ngligo

Sekolah virtual di dua tempat itu diampu oleh sekolah negeri yang ada di sana, yakni SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali. Sehingga, proses belajar mengajar yang didapat bisa tetap memenuhi standar pendidikan nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini