Ditolak 14 Takmir Masjid, Begini Kronologi Penolakan Gereja di Sukoharjo

Keberadaan gereja di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo ditolak masyarakat sekitar, hal itu geger di media sosial

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 27 Oktober 2020 | 14:00 WIB
Ditolak 14 Takmir Masjid, Begini Kronologi Penolakan Gereja di Sukoharjo
Suasana Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Mojolaban, Sukoharjo. (Suara.com/RS Prabowo)

"Sudah lama sih mas. Karena di sini mungkin muslimnya banyak. Soal lainnya langsung ke RT saja ya," ucapnya saat ditemui Suara.com.

Jurnalis Suara.com mencoba bertemu dengan Ketua RT 04 RW 03 Alvin Sugianto untuk mengetahui alasan warganya menolak akan berdirinya Gereja tersebut. Namun yang bersangkutan tak ada di rumah.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukoharjo Ihsan Muhadi memaparkan, dari informasi yang dirinya terima, awalnya di lokasi itu merupakan rumah tinggal peribadatan.

"Itu menurut laporan yang saya terima lho ya, itu rumah tinggal peribadatan dan akan dibangun rumah ibadah," tururnya.

Baca Juga:Pembangunan Gereja di Mojolaban Ditolak, Ini Penjelasan Kemenag Sukoharjo

Berkait polemik pembangunan gereja di Dukuh Jetis, Desa Gadingan, Mojolaban, Ihsan menyebut pihaknya sudah menerjunkan tim dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.

KUA nantinya akan memfasilitasi dan berkoordinasi dengan Paguyuban Komunikasi Umat Beragama (PKUB) Mojolaban, dengan Muspika Mojolaban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak