SuaraJawaTengah.id - Perseteruan politisi PDIP Dawi Tanjung dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab rupanya kian memanas. Mereka saling sindir dan memberikan komentar pedas di media sosial.
Dilansir dari Hops.id, Habib Rizieq Shihab (HRS) baru-baru ini menyatakan akan menuntut siapapun orang yang menyebut dirinya overstay di Arab Saudi.
Hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Front TV. HRS bahkan tak segan-segan akan menyeret siapapun yang menyebut dirinya overstay ke ranah hukum, bahkan pejabat Indonesia sekalipun.
“Oleh karena itu, saya nyatakan, mulai saat ini, siapa pun, termasuk pejabat Indonesia baik dalam negeri maupun luar negeri, kalau ada yang mengatakan saya overstay, saya akan tuntut secara hukum,” kata Habib Rizieq Shihab.
Baca Juga:Habib Rizieq Pulang, Ustadz Yusuf Mansur Rindu Bershalawat Bareng Lagi
Pernyataan Rizieq ini pun lantas ramai mendapat beragam tanggapan dari berbagai pihak, termasuk politisi PDIP, Dewi Tanjung.
Dewi Tanjung mengatakan sebaiknya HRS tidak perlu gengsi jika dipulangkan oleh Pemerintah Arab Saudi karena overstay.
“#RizikOverstay ngga usah gengsi deh kalo dideportasi oleh Pemerintahan Arab Saudi karena overstay. Masa karena ada yang bilang Rizieq overstay lalu harus ngambek,” tulis Dewi Tanjung dikutip Hops.ID dari akun Twitter pribadinya pada Kamis, 5 November 2020.
“Santai aja broo. Ente engga usah ngancam-ngancam orang deh. Enggak ada yang takut sama ente paham itu,” sambung Dewi.
Bukan komentar pedas pertama
Baca Juga:Menko Polhukam Mahfud MD: Habib Rizieq Akan Dideportasi
Politisi PDIP, Dewi Tanjung memang kerap melontarkan komentar pedas dan kontroversial. Bahkan, cuitannya terkait Habib Rizieq bukanlah komentar kontroversial pertamanya.
Sebelumnya, ia juga sempat menyentil ormas Islam FPI dan PA 212 yang melakukan aksi demo di kedubes Prancis, terkait pernyataan Macron.
Secara gamblang Dewi Tanjung menyindir keras FPI dan beberapa ormas Islam yang melakukan demonstrasi di kedubes Prancis, ia menyebut mereka tak punya nyali jika harus pergi perang langsung ke Prancis.
“Zulkarnaen, Maaher, PA 212, FPI, dan ustaz-ustaz kadrun hanya gede bicara. Mereka enggak berani dan enggak punya nyali pergi perang beneran ke Prancis. Kelompok penjual agama ini hanya jago kandang dan jago keroyokan,” tulis Dewi Tanjung melalui akun Twitter pribadinya, pada Senin 2 November 2020 lalu.
Ia menilai, demo waktu itu, tidak akan berpengaruh terhadap tuntutan dan keinginan demonstran terhadap Presiden Prancis.
Lebih tegas lagi politikus yang belakangan bersuara santer ini, meminta demonstran seperti FPI, PA 212, Tengku Zulkarnaen, Maaher dan ustaz-ustaz kadrun jika berani langsung datangi negara tersebut dan berperang secara langsung ke Prancis.
“Saya mau tantang FPI, PA 212, dan kadrun khilafah yang teriak-teriak boikot produk Prancis, katanya kalian bela Islam dan bela Nabi Muhammad, perang dong ke Prancis sana, bukan hanya berani teriak demo di depan kedubes Prancis saja. Kadrun bisanya cuma ngomong, tapi nyali enggak ada,” tutur Dewi Tanjung.