Punya Makna Kasar, Pakar Bahasa Minta Kata Lonte Tak Digunakan

Wisnu juga mengimbau agar kata lonte tidak digunakan dalam berkomunikasi, bahkan dalam menghujat sekalipun.

Chandra Iswinarno
Senin, 16 November 2020 | 14:36 WIB
Punya Makna Kasar, Pakar Bahasa Minta Kata Lonte Tak Digunakan
Ilustrasi kamus.

SuaraJawaTengah.id - Beberapa waktu belakangan kata 'lonte' bermunculan, seiring perseteruan antara selebritas Nikita Mirzani dengan seseorang bernama Maaher At-Thuwailibi.

Perseteruan tersebut semakin meluas, lantaran kata tersebut berasosiasi negatif dan mendiskreditkan. Pun kata tersebut terus menerus bermunculan di media sosial yang merupakan ruang publik dalam berkomunikasi.

Melihat fenomena tersebut, Peneliti dan Penyuluh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Wisnu Sasangka mengatakan, kata tersebut tidak pantas untuk digunakan dalam ruang komunikasi publik.

Dia mengemukakan, lonte berasal dari Bahasa Jawa dengan ejaan yang benar adalah lonthe. Pun memiliki makna pelacur.

Baca Juga:Ini Asal Kata Lonte, Peneliti Bahasa: Sangat Kasar, Mengapa Digunakan?

“Tapi kata itu sangat kasar. Mengapa digunakan?” kata Wisnu seperti dilansir Suarasulsel.id, Senin (16/11/2020).

Di daerah Jawa, kata Wisnu, ada beberapa kata yang artinya juga sejenis, seperti genggek, balon, dan tlembug.

“Tapi yang laku keras malah lonte,” kata Wisnu.

Wisnu juga mengimbau agar kata lonte tidak digunakan dalam berkomunikasi, bahkan dalam menghujat sekalipun.

“Karena maknanya sangat kasar,” ungkapnya.

Baca Juga:Gus Baha Ceramah Berkah Adanya Lonte, Ini Penjelasannya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, kata lonte berarti perempuan jalang, wanita tunasusila, pelacur, dan sundal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini