Mbah Gini memiliki nama lengkap Karyo Rejo. Nama Gini diambil dari nama putri pertamanya.
Menurut Sarpono, Mbah Gini lahir tahun 1916. Kakek berusia 104 tahun itu telah melalui banyak peristiwa letusan Gunung Merapi.
“Sekarang baru ngebul sedikit saja dibilang meletus. Jadi kalau seumpama (nanti) ngebul ya cuma kelihatan sedikit-sedikit. Bapak tidak bilang kalau akan geger. Merapi itu kalau mau mengeluarkan lahar, sedikit atau banyak pasti memberi tahu,” kata Sarpano.
Menurut Mbah Gini, warga baiknya menurut pada instruksi pemerintah untuk bersiaga, tapi tidak panik. Ilmu pengetahuan dan peralatan canggih yang dimiliki pemerintah untuk mengawasi kondisi Merapi sudah mumpuni.
Baca Juga:Lihat Merapi Pakai Helikopter Pelajari Potensi Erupsi dan Dampaknya
Pendapat ini diamini Sitras Anjilin yang meminta warga patuh pada instruksi pemerintah. Tugas warga hanya menyiapkan segala sesuatu jika mendapat perintah evakuasi.
“Kalau saya, ikuti aturan pemerintah seperti apa. Kalau diminta evakuasi ya kita evakuasi. Kalau tenang di rumah, ya di rumah saja. Tapi harus siap-siap terutama baterai di charge. Surat-surat dan pakaian sudah ditata, kalau mendadak harus evakuasi,” kata Sitras.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi