Keren! Wujudkan Mimpi Istri, Kuli Bangunan di Demak Dirikan Taman Baca

Bertempat di Dusun Lengkong Wetan Desa Donorejo kecamatan Karang tengah, Kabupaten Demak, taman baca itu diberi nama Anak Cerdas Indonesia

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 27 November 2020 | 07:31 WIB
Keren! Wujudkan Mimpi Istri, Kuli Bangunan di Demak Dirikan Taman Baca
Taman baca Anak Cerdas Indonesia (ACI). (Fitroh Nurikhsan)

SuaraJawaTengah.id - Guna mewujudkan mimpi istri menjadi seorang guru, Agus Pujianto (37) membangun Perpustakaan dan Bimbingan Belajar di rumahnya secara gratis untuk anak-anak di desanya.

Taman baca yang diberi nama Anak Cerdas Indonesia (ACI) bertempat di Dusun Lengkong Wetan Desa Donorejo kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak ini memiliki tujuan untuk mencetak anak-anak yang cerdas, kreatif dan berkarakter nasionalis.

Agus yang bekerja sebagai kuli bangunan ini menceritakan ide mendirikan taman baca itu ketika masih pacaran dengan istrinya. Dirinya sepakat suatu saat ingin membuat sesuatu yang berharga buat lingkungan sekitar.

"Cita-cita istri dari dulu pengen jadi guru, lantaran keterbatasan ekonomi hanya selesai sampai SMP. Akhirnya saya mewujudkan impian istri untuk mengajar dalam bentuk yang lain," ucapnya saat dihubungi Suarajawatengah.com pada Kamis (26/11/2020).

Baca Juga:Besok, Bareskrim Bakal Periksa 8 Tersangka Kasus Kebakaran Gedung Kejagung

Jalan yang dilalui untuk membangun taman baca ini tidaklah mudah, Agus masih ingat ia merencanakan ide tersebut dari tahun 2009. Namun barulah pada tahun 2020 ini tercapai berkat bantuan donatur di media sosial.

Agus bersama istri perlahan menabung dengan membeli buku-buku bekas yang masih layak untuk dibaca. Lalu ia pun berinisiatif menggalang donasi buku melalui media sosial.

"Awalnya saya menawarkan ide membuat taman baca di rumah saya di twitter, saya tak menyangka dapat sambutan luar biasa banyak dari mereka yang mengirim buku-buku bacaan hingga alat tulis," katanya.

Bapak dua anak ini menjelaskan Taman Baca ACI mulai dibuka pada pekan lalu dan mendapat dukungan penuh dari RT setempat.

Buku-buku yang tersedia di Taman Baca ini beragam seperti buku calistung, buku gambar, buku cerita, buku pelajaran, majalah bobo dan buku-buku agama.

Baca Juga:Cegah Abrasi, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Tanam Mangrove di Pesisir Demak

"Setiap donatur yang mengirimkan buku kita namai pengirimannya sebagai bentuk sejarah bahwa pemberian buku-buku tersebut dari orang-orang hebat," jelasnya.

Kemudian Agus mengutarakan dirinya bekerja sebagai kuli bangunan sejak 2013, Ia mengungkapkan pekerjaan sebelumnya sebagai sebagai tukang pijat saraf tidak bisa menopang ekonomi keluarganya.

Selain itu, Agus menyampaikan dengan mendirikan Taman Baca ACI merupakan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap lingkungannya. Namun ia tidak melupakan kewajibannya sebagai kepala keluarga.

"Semakin tempat ini berkembang, semakin membuat saya semangat bekerja. Karena disini masih beralasan terpal belum ada mejanya, rak buku hanya ada satu padahal masih banyak buku-buku yang masih tersimpan di dalam," ucapnya.

Sementara itu istrinya, Munawaroh (31) membenarkan bahwa ia sejak dulu berkeinginan menjadi seorang guru tapi tidak kesampaian.

"Udah dari dulu pengen mendirikan bimbel untuk anak-anak, dari pada main mending belajar supaya sebelum masuk TK setidaknya sudah bisa membaca dan menulis," katanya.

Ia pun menyampaikan Taman Baca di tempatnya buka setiap hari, namun kegiatan bimbel hanya pada hari jumat sore dan minggu pagi menyesuaikan waktu luang dari anak-anak yang belajar di madrasah.

"Alhamdulillah respon anak-anak cukup antusias sampai ada 73 yang mendaftar untuk bimbel gratis. Nanti model pembelajaran di plotkan dari yang belum bisa baca, nulis dan perkalian," ucapnya.

Karena keterbatasan tempat yang kurang memadai, Munawaroh menyampaikan ketika kegiatan bimbel dibagi menjadi dua sesi. Berbekal pengalaman membantu mengajar di TPA selama 5 tahun, Munawaroh yang dibantu saudaranya yang baru lulus UIN Walisongo Semarang yakin bisa membantu meningkatkan pendidikan di desa.

Nurul Ulfah sarjana Pendidikan Agama Islam saudara dari pasangan Agus-Munawaroh menyambut baik kegiatan positif tersebut dan ia bertekad mengabdi di kampungnya.

"Harapannya agar anak-anak lebih rajin belajar dan pendidikan di desanya tidak kalah kualitasnya dengan pendidikan di kota," ungkapnya.

Reporter: Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak