Dinkes Pemalang Tak Wajibkan Tes Swab KPPS Reaktif Covid-19, Ganjar: Harus!

Di Kabupaten Pemalang, 754 petugas KPPS Reaktif Covid-19, mereka juga terindikasi masih bertugas dan belum menjalani tes usap

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 Desember 2020 | 11:40 WIB
Dinkes Pemalang Tak Wajibkan Tes Swab KPPS Reaktif Covid-19, Ganjar: Harus!
Ilustrasi TPS. Sebanyak 754 petugas KPPS Kabupaten Pemalang reaktif Covid-19, [Suara.com/ Ummi Hadyah Saleh]

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 754 petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada Kabupaten Pemalang rekatif Covid-19. Namun menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang ratusan petugas tersebut tak wajib melakukan tes swab. 

Menanggapin hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, tes swab bagi petugas TPS yang terkonfirmasi reaktif Covid-19 harus dilakukan tas swab untuk persiapan Pilkada 2020. 

"Harus diswab," jawab Ganjar saat ditanya soal keputusan Dinkes Pemalang yang tak mewajibkan tes swab bagi anggota TPS reaktif Covid-19, Selasa (8/12/2020). 

Sebelumnya, Ganjar juga berharap semakin banyak penyintas Covid-19 yang sembuh untuk mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu pasien lain yang sedang berjuang melawan Covid-19. 

Baca Juga:Pilkada Serentak 2020, TPS di Sumut Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Menurut Ganjar, donor plasma konvaselen ini sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu bahkan sudah banyak juga penyintas Covid-19 yang donor. Berdasarkan informasi yang diperoleh Ganjar, donor plasma konvaselen itu menurut dokter bagus dan lebih mudah. 

"Sebenarnya sudah banyak penyintas Covid-19 yang donor plasma konvaselen," ujarnya. 

Tetapi memang diperlukan banyak darah untuk diambil plasma konvaselen dan kemudian disuntikkan kepada pasien yang positif Covid-19.

"Kalau kita lihat mereka yang kena dan sembuh kan banyak. Beberapa dari mereka sudah mencoba. Ternyata kita butuh kuantitas yang banyak maka dengan banyak yang seembuh maka kita butuh publik untuk donor," ujarnya.

Selain itu, Ganjar juga akan membikin tempat isolasi terpusat di beberapa daerah di Jateng. Hal ini, menyusul tingginya angka Covid-19 di Jateng karena diduga banyak yang tak disiplin melakukan protokol. 

Baca Juga:Waduh! Bawaslu Banten Catatkan 1.143 TPS Rawan, Ini Daftarnya

Hanya saja, kata Ganjar, di beberapa Kota Kabupaten yang saat ini mengalami kenaikan kasus COVID-19 memang sudah mulai membuat atau mencari tempat untuk isolasi mandiri terpusat.

“Contohnya di Banyumas. Banyumas itu sudah bisa juga, dia buat sekarang di Baturaden, cuman kemarin kota Pekalongan, pak Walinya bilang, hotelnya nggak mau,” kata Ganjar.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini