Anak SMP Gantung Diri di Pohon Nangka karena Putus Cinta

Korban diketahui bernama Muhammad Rafi Maulana, warga Dukuh Bungkus, Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 13 Desember 2020 | 11:35 WIB
Anak SMP Gantung Diri di Pohon Nangka karena Putus Cinta
ILUSTRASI Anak SMP Gantung Diri di Pohon Nangka karena Putus Cinta. (Instagram/@makassar_iinfo)

SuaraJawaTengah.id - Seorang anak SMP gantung diri karena putus cinta. Siswa kelas 3 SMP itu gantung diri di pohon nangka.

Kejadian itu di Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. Warga digegerkan dengan tindakan bunuh diri yang dilakukan seorang siswa kelas 3 SMP, Sabtu petang (12/12/2020).

Korban diketahui bernama Muhammad Rafi Maulana, warga Dukuh Bungkus, Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul. Korban ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon nangka.

Ironisnya, diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena masalah asmara. Hal itu ditunjukkan dari tulisan "Rafi Cinta Mati Vita" yang ditemukan di sebuah rumah tak jauh dari lokasi korban bunuh diri.‎

Baca Juga:Suami Syok, Pulang ke Rumah Istri Gantung Diri di Pohon Kamboja

Foto tulisan tersebut viral di media sosial. Salah satunya diunggah di akun Instagram pemalang.upadate sekitar pukul 20.00 WIB. Dalam foto yang diunggah itu terdapat keterangan pesan terakhir si korban sebelum meninggal.

Kapolsek Watukumpul Iptu Dibyo saat dikonfirmasi Suara.com membenarkan peristiwa tersebut. "Korban berusia 17 tahun, kelas 3 SMP," katanya.

Dibyo mengungkapkan, keberadaan korban pertamakali diketahui oleh seorang warga saat melintas di lokasi kejadian yang berada di pinggir sungai sekitar pukul 17.45 WIB.

"Warga kebetulan ada yang lewat‎ dan melihat korban sudah tergantung di pohon nangka di pinggir sungai. Kemudian dilaporkan ke pamong desa dan diteruskan ke Polsek," kata Dibyo.

Setelah mendapat laporan tersebut, lanjut Dibyo, pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk mengecek dan langsung mengevakuasi korban. "Korban gantung diri di dahan pohon nangka menggunakan tali‎ plastik berwarna kuning yang dililitkan di leher," ungkapnya.

Baca Juga:Depresi Merasa Tak Mampu Nafkahi Keluarga, Pria Mojokerto Gantung Diri

‎Menurut Dibyo, dari pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Watukumpul, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Petugas hanya menemukan indikasi jika korban melakukan bunuh diri.

"Hasil pemeriksaan luar, ada bekas jeratan di leher, kemudian lidah korban menjulur dan ditemukan cairan sperma dan kotoran dari alat vital korban," ujarnya.

‎Terkait dugaan korban bunuh diri karena putus cinta atau masalah asmara, Dibyo mengatakan belum dapat memastikannya. Dugaan itu menurut dia berasal dari rumor yang beredar masyarakat.

Namun Dibyo membenarkan ditemukannya tulisan "Rafi Cinta Mati Vita" di pintu sebuah rumah yang berjarak sekitar tiga meter ‎dari lokasi korban gantung diri.

Tulisan ditemukan secara tak sengaja saat polisi mendatangi rumah itu.

"Rumah tersebut saat kami datangi kondisinya kosong, tidak ada orang. Saya juga belum bisa memastikan nama perempuan yang ada di tulisan itu karena belum bertemu orangnya," jelasnya.

Setelah dievakuasi dari pohon dan dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, korban diserahkan ke pihak keluarga ‎untuk dimakamkan.

“Pihak keluarga sudah menerima jika peristiwa ini merupakan musibah,” ujarnya.

Kontributor : F Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini