SuaraJawaTengah.id - Nama KH Mustofa Bisri atau Gus Mus dicatut melawan Front Pembela Islam (FPI) melalui puisinya yang disebar di media sosial. Hal itu rupanya membuat Lenas Tsuroiya meradang.
Ia menyayangkan tindakan oknum yang menyalahgunakan puisi karya ayahnya, Gus Mus dengan mengaitkannya dengan kampanye melawan Front Pembela Islam (FPI).
Ienas mengatakan bahwa pencatutan karya Gus Mus tanpa izin oleh oknum tersebut telah meresahkannya beberapa tahun belakangan.
Diketahui, suara Gus Mus saat membacakan puisinya yang berjudul "Allahu Akbar" diedit dan diselipkan ke dalam rekaman video FPI. Hal ini membuat Ienas merada.
Baca Juga:Ienas Kesal ke Pendukung Fanatik Jokowi: Lawan FPI, Jangan Catut Gus Mus!
Terbaru, pihak pembuat video editan yang menyertakan puisi Gus Mus melayangkan permintaan maaf. Hal ini diketahui dari cuitan Ienas di Twitter.
Lenas juga menyentil para pihak pencatut yang menggunakan nama ayahnya dalam kampanye untuk melawan FPI, secara khusus ia menyebut para pendukung fanatik Presiden Joko Widodo dan buzzer.
"Dear para pendukung fanatik Pak Jokowi, buzzer atau bukan. Kalau kalian ingin berkampanye melawan FPI, lakukanlah dengan cara yg baik. Jangan mencatut nama Abah saya, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus). Setidaknya sudah tiga tahunan ini kami dibuat repot gara-gara ulah kalian. Stop it!" kicaunya, dikutip dari SuaraJogja.id.
Ia juga mencuitkan soal penjelasan terkait maksud dari puisi Gus Mus. Menurutnya, puisi yang ditulis pada 2005 itu bersifat universal dan tidak digunakan untuk menyerang kelompok mana pun.
"Seperti banyak puisi Abah yang lain, intinya mengajak introspeksi. Dakwah secara halus. Kalau menggabungkan suara beliau dengan video demo FPI, itu namanya mengadu-domba," tegas Ienas.
Baca Juga:Tanggapi 6 Laskar FPI Tewas, Cak Nun Sebut Nama Jokowi, Rizieq, dan Gus Mus
Lantas bagaimana isi puisi Allahu Akbar karya Gusmus? Berikut puisi Gus Mus yang dikutip dari laman nu.or.id
Allahu Akbar!
Pekik kalian menghalilintar
Membuat makhluk-makhluk kecil tergetar
Allahu Akbar!
Allah Maha Besar
Urat-urat leher kalian membesar
Meneriakkan Allahu Akbar
Dan dengan semangat jihad
Nafsu kebencian kalian membakar
Apa saja yang kalian anggap mungkar
Allahu Akbar, Allah Maha Besar!
Seandainya 5 milyar manusia
Penghuni bumi sebesar debu ini
Sesat semua atau saleh semua
Tak sedikit pun mempengaruhi KebesaranNya
Melihat keganasan kalian aku yakin
Kalian belum pernah bertemu Ar-Rahman
Yang kasih sayangNya meliputi segalanya
Bagaimana kau begitu berani mengatasnamakanNya
Ketika dengan pongah kau melibas mereka
Yang sedang mencari jalan menujuNya?
Mengapa kalau mereka
Memang pantas masuk neraka
Tidak kalian biarkan Tuhan mereka
Yang menyiksa mereka
Kapan kalian mendapat mandat
Wewenang dariNya untuk menyiksa dan melaknat?
Allahu Akbar!
Syirik adalah dosa paling besar
Dan syirik yang paling akbar Adalah mensekutukanNya
Dengan mempertuhankan diri sendiri
Dengan memutlakkan kebenaran sendiri.
Laa ilaaha illaLlah!
2005