Berstatus Siaga, Merapi Menunjukan Peningkatan Aktivitas

Merapi mengeluarkan lava pijar pada Senin (4/1/2021) malam

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 05 Januari 2021 | 07:46 WIB
Berstatus Siaga, Merapi Menunjukan Peningkatan Aktivitas
Gunung Merapi. (ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

SuaraJawaTengah.id - Berstatus siaga, Gunung Merapi terus menunjukan aktivitasnya. Terkini, Merapi mengeluarkan lava pijar

Dari pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) diketahui adanya guguran yang diduga merupakan lava pijar pada Senin (4/1/2021) malam.

Dilansir dari Antara, BPPTKG menyebutkan telah terjadi guguran pada Senin malam sekitar pukul 19.52 WIB. Guguran tersebut terpantau dari CCTV di sisi barat daya Merapi serta dari kamera thermal di stasiun Panguk.

Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida mengungkapkan video dari CCTV mode nightview menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar. Hasil pengamatan ini didukung dengan foto DSLR dan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.

Baca Juga:Deformasi Gunung Merapi Terus Meningkat, Sudah Capai 21 Cm dalam 3 Hari

Bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Gunung Merapi merekam gempa guguran.

Gunung Merapi keluarkan guguran material diduga lava pijar, Senin malam (4/1/2021). [Antara/Ho/BPPTKG]
Gunung Merapi keluarkan guguran material diduga lava pijar, Senin malam (4/1/2021). [Antara/Ho/BPPTKG]

"Pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," jelasnya, Selasa (5/1/2021).

Berkaitan dengan hal tersebut, Hanik menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Sinar yang teramati sebelumnya yaitu pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar.

Hanik mengapresiasi bantuan dari para pihak yang telah berbagi informasi terkait aktivitas Gunung Merapi. "Informasi ini sangat berguna bagi pemantauan aktivitas Gunung Merapi saat ini," ujarnya.

Hanik mengimbau masyarakat untuk meningkatakan kewaspadaan akan aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya.

Baca Juga:Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sejauh 1,5 Km

Terkait dengan kejadian ini, BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas Gunung Merapi dimana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Tingkat aktivitas Gunung Merapi ditetapkan di tingkat Siaga atau Level III sejak 5 November 2020. Hingga saat ini aktivitas vulkanik terpantau masih tinggi. Peningkatan aktivitas terpantau dari data kegempaan dan deformasi sejak tanggal 22 Desember 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini