Perkembangan Kasus Tiga TSK Bom Bali yang Kini Mendekam di Teluk Guantanamo

Ketiganya merupakan tersangka dalam tindak kejahatan pemboman di Indonesia tahun 2002 dan 2003 yang mengakibatkan banyak korban tewas.

Siswanto | Deutsche Welle
Jum'at, 22 Januari 2021 | 15:15 WIB
Perkembangan Kasus Tiga TSK Bom Bali yang Kini Mendekam di Teluk Guantanamo
Bom bali (DW)

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah AS akan segera mengadili tiga tersangka yang diduga terlibat dalam pemboman di Indonesia pada 2002 dan 2003. Saat ini ketiganya masih mendekam di Teluk Guantanamo, Kuba.

Kementerian Pertahanan AS mengumumkan rencana untuk menggelar persidangan terhadap tiga pria yang ditahan di Teluk Guantanamo.

Ketiganya merupakan tersangka dalam tindak kejahatan pemboman di Indonesia tahun 2002 dan 2003 yang mengakibatkan banyak korban tewas.

"Tuduhan (kepada mereka) meliputi persekongkolan, pembunuhan, percobaan pembunuhan, dengan sengaja menyebabkan luka tubuh yang serius, terorisme, menyerang warga sipil, menyerang objek sipil, perusakan properti, dan aksesori setelah fakta, semuanya melanggar hukum perang," kata Pentagon dalam pernyataan Kamis (21/1/2021).

Baca Juga:Korban Bom Bali Risau dengan Pembebasan Abu Bakar Baasyir

Rencana persidangan ini diumumkan pada hari pertama pemerintahan Presiden Joe Biden.

Ketika Biden menjadi wakil presiden Barack Obama, mereka berusaha menutup penjara Guantanamo, namun gagal.

Sementara di pemerintahan Donald Trump, ia tidak menunjukkan "minat" pada Guantanamo termasuk tahanan di dalamnya, seperti tokoh Al Qaeda dan perencana serangan 9/11, Khalid Sheikh Mohammed.

Aksi bom Bali terjadi tahun 2002, menargetkan beberapa lokasi yang biasa didatangi turis dan menewaskan hingga 202 orang, yang mayoritas korban merupakan turis asing.

Setahun kemudian, pemboman terjadi di Hotel J. W. Marriott Jakarta dan menewaskan 12 orang.

Baca Juga:Baasyir Bebas, Korban Bom Bali: Saya Harap Pemerintah Benar-benar Awasi

Persidangan yang tertunda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini