Sebelum Meninggal, Korban Malpraktik di RS Semarang Sempat Minta Minum Susu

Setelah dinyatakan Negatif Covid-19 Samuel sempat minta minum susu sebelum akhirnya meninggal dunia

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 28 Januari 2021 | 16:15 WIB
Sebelum Meninggal, Korban Malpraktik di RS Semarang Sempat Minta Minum Susu
Keluarga dan kuasa hukum Samuel Reven, pasien RS Telogorejo Semarang yang diduga meninggal akibat malapraktik menunjukkan foto dan bukti lapor ke Polda Jateng di Semarang, Rabu (27/1/2021). (ANTARA/ I.C.Senjaya)

SuaraJawaTengah.id - Satu jam sebelum meninggal, Samuel Reven yang diduga menjadi korban malpraktik di rumah sakit Telogorejo Semarang, sempat meminta susu kepada orang tuanya. Hal itu setelah  hasil tes Swab Covid-19 dinyatakan Negatif. 

Kuasa hukum Samuel Reven, Arta Uli Sianturi membenarkan jika satu jam sebelum  Samuel meninggal, korban sempat meminta dibelikan susu oleh ibunya karena besoknya sudah bisa pindah ruangan. 

"Namun, satu jam berikutnya Samuel dikabarkan meninggal," jelasnya saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (28/1/2021).

Ia menyebut, sampai saat ini pihaknya belum diberikan rekam medis yang dapat menjelaskan tentang penyakit yang menyebabkan Samuel meninggal. 

Baca Juga:Sejarah Klenteng Tertua di Semarang, Konon Dijaga 29 Dewa

"Kita sebenarnya sudah diberikan fotokopian rekam medis menurut versi mereka. Namun  itu hanya kesimpulan yang tak sesuai dengan fakta," ujarnya. 

Selain itu, menurutnya, pelayanan rumah sakit juga kurang baik karena tempat tidurnya tak sesuai dengan badan Samuel. Hal itu membuat, salah satu kaki Samuel cidera. 

"Seharusnya kalau tak ada ruangan yang cocok dengan pasien harusnya dirujuk. Kasian Samuel dia dirawat 4 hari dengan posisi kaki sebelah kanan bengkok," ujarnya. 

Sebenarnya sedari awal, orang tua Samuel sudah menaruh curiga lantaran dia dipaksa memberikan kartu keluarganya dengan iming-iming akan diberi bantuan dana dari Kemenkes. 

"Nah setelah bersedia memberi kartu keluarga, dia baru dapat di ruangan isolasi Covid-19," ucapnya. 

Baca Juga:Liga 1 Tak Kunjung Bergulir, Pemain PSIS dilirikKlub dari Timor Leste

Ia menyebut, pada pemeriksaan pertama Samuel memang reaktif. Namun, saat tes Swab Samuel dinyatakan negatif. Sampai saat ini, ia tak mengerti apa alasan rumah sakit merawat Samuel di ruang isolasi Covid-19. 

"Awalnya kita sempat menunggu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama 10 jam. Padahal dokter sudah menganjurkan untuk ke ruang High Care Unit (HCU)," ujarnya. 

Hingga Samuel meninggal, pihak rumah sakit belum memberikan jawaban terkait penyakit yang menyebabkan Samuel meninggal. Hasil medical record dari pihak rumah sakit juga berbeda-beda. 

"Jadi sampai Samuel meninggal kami tak tau penyakitnya apa. Rumah sakit hanya bilang gula Samuel tinggi, " keluhnya. 

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak