Antisipasi Abu Merapi, Candi Ngawen di Magelang Ditutup Plastik

Kandungan belerang dalam abu vulkanik dalam jangka panjang dapat merusak batuan candi ngawen

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 04 Februari 2021 | 15:18 WIB
Antisipasi Abu Merapi, Candi Ngawen di Magelang Ditutup Plastik
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menutup Candi Ngawen menggunakan plastik. Mengantisipasi hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardhi]  

SuaraJawaTengah.id - Mengantisipasi terkena abu akibat letusan Gunung Merapi, Candi Ngawen di Magelang ditutupi plastik. Kandungan belerang dalam abu vulkanik dalam jangka panjang dapat merusak batuan candi.  

Teknisi Konservasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Sumantoro mengatakan, material abu letusan gunung api jika terkena air dan tidak segera dibersihka dapat menyebabkan kropos batuan.   

“Untuk mengantisipasi terjadinya erupsi Merapi. Melindungi dari hujan abu. Sebab jika dalam jangka panjang, abu Merapi bisa menyebabkan batuan kropos,” kata Sumantoro saat ditemui di Candi Ngawen, Kamis (4/2/2021).

Menurut Sumantoro, selain Candi Ngawen yang sudah diberi pelindung plastik antara lain Candi Asu, Pendem, dan Lumbung. Keempat candi masuk dalam pengelolaan BPCB Jawa Tengah.

Baca Juga:BKB Temukan Situs Perkampungan Kuno Dekat Candi Pawon Magelang

Di kompleks Candi Ngawen sendiri terdapat 2 candi induk dan 3 candi perwara. Candi Ngawen memiliki keunikan karena di tiap sudutnya terdapat patung singa.

Meski termasuk peninggalan agama Buddha, namun Candi Ngawen memiliki ciri bangunan layaknya candi Hindu. Candi Ngawen diperkirakan dibangun pada abad ke-9 sampai ke-10 masehi.

Selain di wilayah Kabupaten Magelang, candi yang masuk dalam pengelolaan BPCB Jateng di Kabupaten Boyolali juga sudah dilindungi plastik. “Candi Cabean Kunti, Candi Sari, dan Candi Lawang juga sudah ditutupi plastik.”

Sumantoro mengatakan, pihaknya terus memantau aktivitas Gunung Merapi melalui kanal resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencaan Geologi (BPPTKG).

“Kami pantau terus aktivitas Gunung Merapi agar dapat segera mengantisipasi. Terutama arah angin yang berpotensi membawa abu Merapi ke wilayah Kabupaten Magelang,” ujar Sumantoro.

Baca Juga:Kisah Dua Bakal Gubernur Penarik Dokar Sudirman

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak