Menurut Kasat Serse Polres Magelang, AKP Hadi Handoko, pasangan HY dan SA menggugurkan kandungan karena malu hamil padahal mereka belum menikah. Keduanya diketahui berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Purworejo.
“Untuk menyembuktikan karena masih sekolah (kuliah). Malu karena belum menikah kok sudah hamil,” ujar AKP Hadi.
Tersangka SR sehari-hari bekerja menjadi sopir angkutan barang yang kadang juga melayani jasa pijat. Kepada polisi tersangka mengaku baru kali pertama melakukan pijat untuk aborsi.
Tersangka mengetahui cara membuat ramuan yang bisa digunakan untuk menggugurkan kandungan dari Youtube. “Baru sekali. Belajar dari Youtube,” kata SR kepada wartawan di Polres Magelang.
Baca Juga:Ibu Ini Nekat Aborsi Janin, Alasannya karena Suami Sakit dan Faktor Ekonomi
Sedangkan berdasarkan pengakuan tersangka HY, dia mendapat informasi bahwa SR bisa melakukan pemijatan untuk tujuan menggugurkan kandungan. “Temannya Pak SR yang menawarkan,” ujar HY.
Para tersangka dijerat Pasal 80 Ayat (3) UU No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Mereka diancam hukuman penjara paling lama 15 tahun dan atau denda paling banyak Rp3 miliar.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi