SuaraJawaTengah.id - Resah melihat ayahnya merasa kesakitan tiap kali cek kadar gula darah karena penyakit diabetes, mahasiwa Universites Dian Nuswantoro (Udinus) Diana Almaas Akbar Rajah menciptakan alat deteksi diabetes tanpa jarum suntik pertama di Indonesia.
Alat cek gula darah itu diberi nama Gluconov. Alat tersebut juga mendapatkan medali emas dalam ajang Asean Innovation Science and Entrepreneur Fair 2021 dengan judul Gluconov-The Non-invasive Blood Sugar Detector yang dilakukan tanggal 18 Februari 2021 lalu secara daring. Penelitian tersebut menghabiskan dana Rp1,5 juta.
Diana mengatakan, ide awal terciptanya alat tersebut karena melihat sang ayah merasakan sakit setiap kali cek kadar gula darah. Hal itu membuat ayah Diana susah ketika diajak periksa kadar gula.
"Akhirnya saya coba membuat alat untuk membantu ayah dan juga masyarakat yang sakit diabetes," jelasnya saat ditemui di Kampus Udinus, Kamis (25/3/2021).
Baca Juga:Cara Mudah Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes dan 4 Berita Kesehatan Lain
Mendengar Diana menciptakan alat tes diabetes tanpa suntik, ayahnya senang. Bahkan ayah Diana mengaku sudah tak sabar menggunakan alat tersebut.
"Ayah saya senang, ingin segera mencoba," ujarnya.
Dalam penelitiannya, Diana tak sendirian, dia juga ditemani Annelicia Eunice Arabelle, Nadiya Nurul, Tee, Kevin Tedjasukmana.
Diana menjelaskan bahwa alat yang ia ciptakan bersama timnya memiliki berbagai kelebihan dibandingkan alat tes diabetes lainnya.
Satu diantaranya yakni bersifat non-invasif atau tidak membutuhkan luka dalam proses pendeteksiannya. Tak hanya itu saja, Gluconov juga menjadi alat deteksi gula darah pertama yang menerapkan spektrofotometri dan memiliki akurasinya lebih dari 95 persen.
Baca Juga:Pasien Hipertensi Perlu Ukur Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Olahraga
“Alat yang kami ciptakan ini telah terkoneksi dengan smartphone melalui aplikasi yang dapat didownload melalui google play store. Dapat juga digunakan secara global pada negara-negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika,” jelasnya.
Selaku Dosen pembimbing, Sari Wulandari mengungkapkan, alat tersebut akan diproduksi secara massal dengan harga yang terjangkau.
"Gluconov menjadi solusi untuk menjawab keluh-kesah penderita diabetes melitus yang harus melakukan pengecekan gula darah rutin," imbuhnya.
“Kalau harga alatnya kami bandrol sekitar 370 ribu rupiah dengan garansi 3 tahun. Dan untuk aplikasinya cukup dengan membayar $1 saja,” Ungkapnya.
Kontributor : Dafi Yusuf