SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang memiliki sejumlah makanan legendari yang menjadi menu wajib pada bulan Ramadhan. Tidak hanya lunpia, tetapi nama petis bumbon menjadi makanan khas Kota Atlas.
Uniknya, makanan petis bumbon hanya dibuat saat ramadhan, dan tidak semua warung makan di Kota Semarang menghidangkan menu tersebut.
Dilansir dari web resmi Pemprov Jateng, untuk dapat menemukan masakan petis bumbon, kita harus datang ke Kampung Bustaman “kambing”, Kelurahan Purwodinatan, Kota Semarang.
Hanya Istiqomah, 56, warga kampung tersebut yang hingga kini masih setia membikin petis bumbon.
Baca Juga:Upgrade Iman selama Ramadhan dengan Mendengarkan Podcast Islami
Ia mengaku, mewarisi resep petis bumbon dari ibu dan neneknya, puluhan tahun silam. Kini, ia meneruskan usaha berjualan petis bumbon, namun hanya pada momen ramadhan, di depan Masjid Agung Semarang (Kauman).
“Petis bumbon itu dengan sambal goreng beda. Petis bumbon lebih banyak rempah-rempahnya, seperti daun salam, kunci, jeruk wangi, cabai, laos, serai dan yang terpenting petis (sari ikan) banyar yang ditambahkan ke dalamnya. Ada cita rasa asin, gurih, dan pedas tentu saja,” ujarnya, ditemui di Kampung Bustaman, Jumat (16/4/2021).
Untuk memasaknya, membutuhkan waktu lebih dari dua jam. Itu belum termasuk mengupas kulit telur bebek yang menjadi lauk utamanya. Selain telur bebek, adapula tahu sebagai pilihan lauk.
Setelah matang, petis bumbon bikinan Istiqamah kemudian dibawa ke depan Masjid Kauman untuk dijajakan.
“Jualannya ya di depan Masjid Kauman, setiap puasa dan dukderan. Kalau jual di luar musim puasa ya tidak laku. Tapi kalau puasa pasti banyak yang penasaran. Yang ke sini ada yang dari Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta, yang penasaran ingin merasakan petis bumbon,” imbuhnya.
Baca Juga:Kesiangan Belum Mandi Wajib, Masih Tetap Sah Puasanya?
Untuk seporsi petis bumbon telur, Istiqamah menjualnya dengan harga Rp10 ribu. Sedangkan untuk petis bumbon tahu, harganya Rp5 ribu.