SuaraJawaTengah.id - Dua pekan jelang Lebarn 2021, angka penularan Covid-19 di Kota Semarang diketahui mengalami peningkatan.
Tak tanggung-tanggung, peningkatan itu mencapai angka 34 persen. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, dr Mochamad Abdul Hakam dilansir AyoSemarang.com--jaringan Suara.com.
“Kenaikan jumlah rata-rata kasus harian sekitar 34% dari pekan ke-13 ke pekan ke-15. Pada pekan ke-15 juga muncul status zona merah pada PPKM mikro di Sampangan akibat klaster takziah. Kenaikan kasus dalam dua pekan terakhir ini memang benar, tapi tidak sampai 100%,” tegas Hakam, Jumat (30/4/2021).
Hakam juga membantah jika ada kabar yang menyebut kasus Covid-19 di Kota Semarang dalam 2 pekan terakhir naik 100%. Ia menilai informasi itu salah dan tidak sesuai dengan data yang dimiliki Dinkes Kota Semarang.
Baca Juga:Bule Pamer Karantina Longgar di Indonesia, Ini Kata Satgas Covid-19
“Kita selalu update data di media sosial. Kita open kok soal data. Real-nya demiikian, kita sampaikan demikian,” tegasnya.
Dikutip dari situs web siagacorona.semarangkota.go.id, kasus Covid-19 di Kota Semarang per 29 April 2021 mencapai 35.800 kasus. Perinciannya, 333 kasus aktif, 32.702 kasus sembuh, dan 2.765 kasus kematian.
Hakam juga menyatakan jika memang kerap terjadi perbedaan antara data yang dicantumkan di laman Internet milik Pemkot Semarang dengan milik Pemprov Jateng di corona.jatengprov.go.id.
Perbedaan itu menurutnya wajar karena perbedaan waktu dalam melakukan pembaruan data.
“Contohnya seperti ini, berdasarkan data di corona.jatengprov.go.id, kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang per 28 April 2021 adalah 286. Sedangkan di siagacorona.semarangkota.go.id tercatat 244. Memang ada selisih data sekitar 11%. Selisih data itu kemungkinan karena di siagacorona.semarangkota.go.id bersifat real time sehingga fluktuatif. Sedangkan di corona.jatengprov.go.id cut off pukul 12.00 WIB,” jelasnya.
Baca Juga:Rambut Rontok Pasca Terinfeksi Covid-19? Begini Cara Mengatasinya
Hakam berharap perbedaan data itu tidak dijadikan permasalahan serius. Ia lebih berharap masyarakat terus disiplin dalam menerapkan aturan protokol Kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19.