Dugaan Pembunuhan Bocah di Temanggung, Orang Tua Sembunyikan Kondisi Korban

Polres Temanggung masih memeriksa orang tua korban dugaan pembunuhan bocah berinisial A, warga Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 18 Mei 2021 | 14:13 WIB
Dugaan Pembunuhan Bocah di Temanggung, Orang Tua Sembunyikan Kondisi Korban
Kasus pembunuhan anak di Temanggung (facebook.com/ErisRiswandi)

Sutarno kembali memaksa agar diizinkan berjumpa cucunya. Tak berapa lama, datang H dan B ke rumah Marsudi.

Menurut pengakuan H dan B, korban berada di salah satu kamar. Sutarno kemudian dizinkan melihat sekilas kondisi A yang berada di dalam kamar. “Pak Sutarno sempat melihat sesosok bocah, tapi kok kelihatan seperti bukan A. Kakinya kurus sekali,” ujar Maryanto.

Keluarga melaporkan kejadian ini ke kepala dusun dan Kepala Desa Bejen. Laporan kemudian diteruskan ke Polsek Bejen, hingga akhirnya kasus pembunuhan ini terungkap.

Maryanto mengaku tidak melihat hal mencurigakan selama A menghilang. “Cuma pintu itu selalu tertutup. Sama saya, M kalau ketemu ngobrol biasa. Kadang merokok bareng.”

Baca Juga:Mayat Bocah SD Tinggal Tulang-belulang Gemparkan Warga Temanggung

M ayah korban beraktifitas seperti biasa sebagai pegawai PTPN perkebunan karet. Sedangkan S ibu korban bekerja menerima jasa menjahit pakaian di rumah.

Maryanto tidak dapat menerima alasan A meninggal saat menjalani ritual ruwatan karena dianggap nakal. Menurut dia, kenakalan korban masih wajar untuk anak-anak seusianya.

“Kalau anak kecil nakal itu biasa. Kalau soal kenakalan anak kecil sudah sewajarnya,” kata Maryanto.

Polres Temanggung masih memeriksa orang tua korban dugaan pembunuhan bocah berinisial A, warga Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.

Polisi menduga kuat keterlibatan M dan S dalam kasus pembunuhan tersebut. Selain orang tua korban, polisi juga menangkap dan memeriksa tetangga korban, H dan B.

Baca Juga:Marah Dituduh Cepu Polisi, Gunawan di Palembang Habisi Nyawa Tetangga

Menurut Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi, H mempengaruhi orang tua korban untuk menggelar ritual ruwatan. Mereka yakin korban sering bertindak nakal karena dirasuki roh halus.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini