Dia menyebut, tradisi itu memang dilakukan orang dewasa dan diperuntukan untuk anak-anak sebagai simbol untuk meneruskan tradisi ke generasi yang lebih muda. Selain mendapatkan Ketupat Jembut, anak-anak ini juga menerima uang fitrah.
"Kalau yang tak bisa memberi ketupat jembut biasanya memberikan uang fitrah," ujarnya.
Bagi warga yang penasaran dengan ketupat kembut tak perlu khawatir karena tradisi tersebut diadakan setiap satu tahun satu kali ketika Syawalan. Apalagi sampai saat ini warga sekitar antusiasme untuk mengikuti tradisi tersebut cenderung naik.
Kontributor : Dafi Yusuf
Baca Juga:Musim Pancaroba di Kota Semarang Diprediksi akan Terjadi Akhir Mei Ini