Popularitas Tinggi, Pengamat: PDI Perjuangan Tetap Solid ke Ganjar Pranowo

Popularitas Ganjar Pranowo disebutkan paling stabil daripada kader PDI Perjuangan lainnya

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 25 Mei 2021 | 13:38 WIB
Popularitas Tinggi, Pengamat: PDI Perjuangan Tetap Solid ke Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Instagram/ganjar_pranowo)

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hangat diperbincangan akhir-akhir ini semenjak tak diundang dalam acara pengarahan penguatan partai menuju Pemilu 2024 di Kantor DPD PDI Perjuangan Panti Marhaen Kota Semarang, Sabtu (22/05/2021) yang lalu.

Banyak spekulasi dari warga maupun pengamat yang mengatakan jika karir politik Ganjar akan tamat karena tak diundang, sementara di sisi lain ada juga yang berkomentar jika konflik yang ada di PDI Perjuangan itu adalah sandiwara belaka.

Peneliti Politik Balairung Network, Cahyo Sotyono mengatakan, jika PDI Perjuangan sebenarnya masih mengharapkan Ganjar unuk naik karena di internal partai orang nomor satu di Jateng itu memang yang paling stabil. Beberapa penelitian juga menyebut jika popularitas Ganjar selalu masuk limba besar.

"Ganjar memang yang paling stabil, paling jelek itu lima besar bersama Prabowo dan Anis. Kemungkinan PDIP tetap solid ke Ganjar," jelasnya kepada suara.com, Selasa  (25/5/2021).

Baca Juga:Pengamat Politik Sebut Pesan Tersembunyi Ganjar: PDIP Jangan Salah Langkah!

Hanya saja, menurutnya PDI Perjuangan tak mau kejadian seperti Presiden Indonesia Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi  terulanng lagi. Berdasarkan analisisnya Jokowi saat ini lebih baik dibandingkan  dengan Megawati Soekarnoputri yang mejabat sebagai ketua umum partai PDIP.  

"Jadi ketika dipilih pak Jokowi itu malah bisa membangun jaingannya sendiri," ujarnya.

Untuk itu, dia menegaskan  jika Ganjar tak diundang dalam rapat bukan karena mau disingkirkan namun hanya untuk diperingatkan bahwa tak  ada kader yang dicalonkan tanpa restu dari ketua umum. Menurutnya, iklim partai PDI Perjuangan memang seperti itu.

"Tak ada kader yang tiba-tiba naik meski popularitasnya tinggi tanpa ada restu dari ketua umum, itu terbukti seperti itu di partai PDIP," imbuhnya.

Yang membedakan PDIP dengan partai lain adalah siapapun yang didukung Megawati makan akan didukung bersama oleh semua kader partai. Hal itulah menurutnya yang membedakan PDIP dengan partai-partai yang lain.

Baca Juga:Ganjar vs Puan Mencuat, PDI Perjuangan Klaim Fokus Tangani Pandemi Covid-19

"Itu bedanya PDIP dengan partai yang lain jadi bukan karena benar-benar disingkirkan itu ya tidak. Karena diberi peringatkan saja," paparnya.

Pendapat yang berbeda dikatakan  Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Yuwanto. Menurutnya, dalam sebuah dinamika internal itu akan terjadi berbagai kemungkinan, termasuk kemungkinan PDI Perjuangan yang sedang memberikan ujian kepada Ganjar.

"Ada banyak kemungkinan  termasuk ujian apakah Ganjar tetap atau tidak solid di partai PDIP," katanya.

Baginya, urusan internal dapat saja terjadi dengan membentuk faksionalisme atau kelompok-kelompok di setiap tubuh partai. Faksionalisme telah muncul ke permukaan di tubuh PDI Perjuangan. Dinamika internal mencuat, menyusul sinyal politik yang menganggap Ganjar akan maju pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

"Urusan internal bagian dari dinamika PDIP sebagai partai politik, karena toh di dalam sebuah partai politik itu kecenderungan bahkan hampir pasti faksionalime," imbuhnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini