SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih menjadi pusat perhatian. Tak dianggap di PDI Perjuangan, tidak membuat namanya merosot, melainkan elektabilitasnya semakin meroket.
Namun demikian, tanpa partai politik, akankah Ganjar Pranowo bisa mendapatkan tiket di pilpres 2024?
Dilansir dari Terkini.id, Politisi PDIP, Ruhut Sitompul menanggapi sejumlah hasil survei Capres 2024 yang menyebut elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terbilang tinggi.
Menurut Ruhut, meskipun elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai kader PDIP terbilang tinggi akan tetapi dia tetap memerlukan dukungan partai politik.
Baca Juga:Survei Pilpres: Elektabilitas Ganjar Pranowo Kalahkan Prabowo, Puan Turun
Tanpa dukungan Parpol, kata Ruhut, popularitas maupun elektabilitas Ganjar tersebut tidak berarti apa-apa.
“Bahkan, ada kata-kata, oh yang dilihat orangnya, bukan partainya, itu salah besar. Yang dilihat partainya, karena itu undang-undang. Jadi, kalau tidak ada dukungan partai politik, mau surveinya setinggi langit pun, rasanya tak ada gunanya,” ujar Ruhut Sitompul, Kamis (27/5/2021)
Ruhut juga menanggapi soal Ganjar Pranowo yang terbilang intens di media sosial. Menurutnya, Ganjar harus pandai-pandai menyikapi berbagai hal yang termuat di medium digital tersebut.
“Itulah medsos ini kan, yang Ganjar juga mesti tahu, kan bukan semuanya kader PDIP. Itu yang saya bilang, jangan menari di atas gendang orang lain,” tuturnya.
Adapun soal kemungkinan Ganjar diusung partai lain di Pilpres 2024, Ruhut mengaku tidak khawatir.
Baca Juga:Dibenci Partainya, Elektabilitas Ganjar Pranowo Semakin Melesat, Puan Hanya 0,7 Persen
Pasalnya, kata Ruhut, Ganjar Pranowo menurutnya merupakan pribadi yang loyal terhadap PDIP.
“Saya tahu pribadi Ganjar, dia tetap akan loyal kepada PDI Perjuangan,” ungkap Ruhut Sitompul.
Ia pun menyarankan kepada Ganjar agar lebih meningkatkan intensitas komunikasinya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dan para petinggi PDIP lainnya.
Selain itu, Ruhut juga meminta kepada Ganjar Pranowo agar tak intens berkomunikasi dengan luar partai selain PDIP.
“Ya, hubungan yang baik dengan Mbak Puan, dengan Mas Bambang, begitu juga dengan Pak Sekjen, begitu juga dengan kader lainnya. Jangan berhubungan baik dengan orang di luar partai. Itu, aduh, hati-hati,” ujarnya.