38 Guru dan Karyawan Positif Covid-19, SMA di Pekalongan Lockdown

Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Pekalongan Selatan itu akhirnya ditutup atau lockdown untuk mencegah meluasnya penularan.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 03 Juni 2021 | 08:12 WIB
38 Guru dan Karyawan Positif Covid-19, SMA di Pekalongan Lockdown
Ilustrasi lockdown. [Unsplash/Matt Seymour]

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 38 guru dan karyawan di SMAN 4 Kota Pekalongan terpapar Covid-19 setelah ada seorang guru yang mengalami gejala Covid-19 namun nekat tetap berangkat ke sekolah.

Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Pekalongan Selatan itu akhirnya ditutup atau lockdown untuk ‎mencegah meluasnya penularan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengatakan, munculnya klaster Covid-19 di SMAN 4 Pekalongan bermula dari‎ adanya seorang guru yang mengalami gejala kehilangan penciuman atau anosmia.

Meski demikian, ‎guru tersebut tetap berangkat ke sekolah karena khawatir mendapat penilaian kinerja buruk jika izin tidak masuk mengingat statusnya adalah guru tidak tetap.

Baca Juga:Micro Lockdown Resmi Dicabut, Warga RW 03 Ciracas Positif Covid-19 Sisa 2 Orang

"Info dari kepala sekolah, awalnya ada guru yang sakit bergejala, dia merasa anosmia, tapi tetap masuk. Sehingga kepala sekolahnya menyayangkan, kenapa sudah tahu sakit kok masuk‎," kata Slamet, Rabu (2/6/2021).

Lantaran kondisinya tak kunjung membaik, guru tersebut akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke RSUD Bendan hingga‎ akhirnya dia diketahui positif Covid-19 saat dites swab.

Menindaklanjuti hasil swab tersebut, ‎Dinas Kesehatan Kota Pekalongan kemudian langsung melakukan pelacakan kontak erat di sekolah untuk mengantisipasi penularan.

"Karena guru tersebut sebelum positif masuk, akhirnya tiga orang guru yang kontak erat diswab tanggal 25 Mei dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Kemudian tujuh orang diswab lagi pada tanggal 28 Mei dan satu positif," ungkap Budi.

Setelah diketahui ada empat orang terpapar Covid-19, pihak sekolah kemudian berinisiatif melakukan tes swab massal terhadap seluruh guru dan karyawan. 

Baca Juga:Kasus Positif Meledak Usai Lebaran, Ketua Satgas Covid-19 Bertolak ke Kudus

Dari 56 guru yang dites pada Senin (31/6/2021), sebanyak 33 orang diketahui positif Covid-19 sehingga total yang positif dari klaster SMAN 4 Pekalongan mencapai 38 orang.‎ Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah karena tidak ada gejala.

"Kami masih terus berkoordinasi terkait penanganannya. Bagi yang memang tidak bisa isolasi mandiri di rumah, nanti bisa diisolasi di gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang sudah disiapkan pemerintah. Kapasitasnya bisa menampung 21 orang," ujar Budi.

Budi memastikan jika klaster Covid-19 di sekolah tersebut bukan karena adanya pembelajaran tatap muka (PTM). Budi juga menyebut para guru sudah disuntik vaksin dosis pertama dan rencananya akan disuntik vaksin dosis kedua pada 5 Juni 2021.

"Ini dimungkinkan masih ada pengembangan lebih lanjut karena masih ada guru yang belum diswab," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 4 Pekalongan Yulianto Nurul Furqon mengatakan, pasca munculnya klaster Covid-19, area sekolah langsung disemprot disinfektan. Selain itu, sekolah juga ditutup total hingga 7 Juni 2021.‎‎

"Sekolah kami lockdown. Sampai tanggal 7 Juni tidak boleh ada aktivitas di sekolah. Nanti setelah tanggal 7 Juni boleh masuk ke sekolah bagi guru yang mengantongi hasil negatif swab. Kalau belum ada ya tetap harus isolasi di rumah, tidak boleh ke sekolah," ujar Yulianto, Rabu (2/6/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak