Gempa dengan Magnitudo (M) 5,3 mengguncang wilayah selatan Yogyakarta pada Senin (28/6) pukul 5:15 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut pusat gempa berada di laut 55 kilometer barat daya Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kedalaman 48 km.
Berdasarkan model yang dibuat BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 05:50 WIB pagi ini (28/6/2021), hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock) di selatan Yogyakarta.
Berdasarkan data BMKG, intensitas gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity atau MMI menunjukkan skala III-IV MMI di Kota Bantul dan Gunung Kidul. Skala III MMI di wilayah Purworejo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar dan Nganjuk.
Kemudian di wilayah Sleman dan Yogyakarta skala II-III MMI, lalu Klaten, Banjarnegara, Malang, dan Solo II MMI. Pada wilayah skala III MMI mendeskripsikan getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk yang lewat.
Baca Juga:Gempa di Gunungkidul Berkaitan dengan Gunung Merapi? Ini Kata BPPTKG
Menurut kajian InaRISK, wilayah Kabupaten Gunung Kidul memiliki risiko bencana gempa skala sedang hingga tinggi dengan luas risiko 147.211 atau sekitar 18 kecamatan terpapar.
Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi gempa susulan. Gempa dapat terjadi setiap saat dan belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa.
Mengurangi dampak gempa, masyarakat diminta menghindari bangunan yang rentan guncangan. Korban gempa biasanya disebabkan akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Baca Juga:Gempa 5,3 SR, Warga Gunungkidul Bunyikan Kentong Titir