Menolak Disuntik, Warga Kota Tegal Ini Minta Surat Vaksin Covid-19 Demi Dapat Bansos

Warga Kota Tegal tersebut minta surat vaksin Covid-19 demi mendapat bantuan pemerintah, padahal mereka menolak disuntik vaksin

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 23 Juli 2021 | 17:31 WIB
Menolak Disuntik, Warga Kota Tegal Ini Minta Surat Vaksin Covid-19 Demi Dapat Bansos
Seorang warga yang tengah melakukan vaksinasi di Puskesmas Sumurpanggang, Kota Tegal [Ayosemarang.com/dok].

SuaraJawaTengah.id - Meski kasus terinfeksi virus Corona terus mengalami lonjakan yang signifikan, rupanya masih ada yang menolak menerima vaksin Covid-19

Meski menolak menerima vaksin Covid-19, terdapat warga meminta surat keterangan sudah divaksin demi mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. 

Peristiwa itu terjadi di Kota tegal. Mereka menolak karena tidak percaya dan juga sudah terlanjur termakan hoaks bahwa vaksinasi itu tidak aman dan banyak menyebabkan efek samping.

Seperti yang terjadi di Kecamtan Margadana, Kota Tegal, terdapat sejumlah masyarakat yang datang ke pelayanan vaksinasi hanya meminta surat keterangan vaksinnya saja tanpa mau disuntik.

Baca Juga:Buat Warga Kepanjen Kabupaten Malang Ini Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Gratis

Kebanyakan dari mereka yakni masyarakat yang terdaftar jadi penerima bantuan sosial dari pemerintah.

Dilansir dari Ayosemarang.com, Kepala Puskesmas Sumurpanggang, Kota Tegal, dr Wahidin mengungkapkan, dalam waktu dua hari terakhir ini banyak masyarakat yang datang ke layanan vaksinasi hanya untuk meminta surat keterangan vaksin.

"Ya intinya banyak masyarakat yang datang ke tempat vaksin tapi tidak mau divaksin. Mereka hanya ingin surat vaksinnya saja agar bantuan sosial dari pemerintah bisa cair. Karena syaratnya harus ada surat vaksin," katanya, Jumat (23/7/2021).

Menurutnya, hal itu banyak ditemukan di Kelurahan Margadana dan Kalinyamat Kulon. Ia menyebut ada sekira 10-an orang lebih.

"Dua kelurahan itu yang banyak. Antara 10-an orang ke atas. Kemarin juga di Kelurahan Sumurpanggang ada yang seperti itu, cuma minta surat vaksinnya saja," ucapnya.

Baca Juga:Perbedaan Vaksin Sinovac dan Pfizer, dari Harga sampai Kemanjuran Vaksin

Wahidin mengatakan, mereka yang enggan divaksin karena sudah terhasut berita hoaks, sehingga takut.

Bahkan, ada yang menyebut vaksin bisa menyebabkan kematian.

"Alasannya macam-macam. Katanya divaksin nanti mati, nanti kaya gini, kaya gini. Ini jelas dia sudah termakan oleh hoaks terkait dengan vaksin," tuturnya.

Ia pun menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan mengeluarkan surat keterangan vaksin bagi masyarakat yang enggan divaksin.

"Apapun yang terjadi, kalau ada masyarakat yang meminta seperti itu, kami tidak akan pernah mengeluarkan surat vaksin kalau dia tidak pernah divaksin. Kecuali bagi masyarakat yang tidak layak untuk divaksin," tegasnya.

Wahidin mencontohnya, masyarakat yang tidak layak vaksin misalnya lansia yang kondisi kesehatannya tidak stabil atau tidak memungkinkan untuk vaksin.

"Baru nanti kita buatkan surat dengan keterangan kondisi kesehatannya tidak layak vaksin. Kalau dia darah tinggi, kencing manis, saya sarankan dulu untuk berobat ke puskesmas. Nanti kalau sudah satu dua hari minum obat. Cek ulang," jelasnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah terpercaya dengan informasi yang tidak jelas. Padahal, vaksin ini untuk melindungi diri, keluarga serta untuk menyehatkan diri sendiri dan masyarakat sekitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini