Jaringan TV Analog akan Pindah ke Digital, Penjualan TV Tabung di Semarang Masih Laris

Wacana penghentian siaran televisi analog dan mengubah menjadi jaringan digital rupanya tidak mempengaruhi penjualan tv tabung bekas di Kota Semarang

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 29 Juli 2021 | 18:05 WIB
Jaringan TV Analog akan Pindah ke Digital, Penjualan TV Tabung di Semarang Masih Laris
Penjual TV tabung bekas di Pasar Kokrosono Semarang [ayosemarang.com/Vedyana]

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Indonesia berencana akan menghentikan siaran televisi analog dan mengubah ke jaringan digital. Lalu bagaimana nasib penjual televisi bekas?

Dilansir dari Ayosemarang.com, wacana penghentian siaran televisi analog dan menggati jaringan digital di penghujung tahun ini ternyata belum mempengaruhi penjualan TV tabung.   

Hal tersebut disampaikan Darmin, salah satu penjual TV seken di Pasar Krokosono Semarang. Menurutnya, saat ini masih banyak transaksi jual beli TV yang ia layani.

"Iya memang saya dengar ada aturan TV analog akan dipindah ke digital. Tapi saya kira itu tidak mempengaruhi penjualan TV tabung," ujarnya saat ditemui di lapaknya Blok 1 Pasar Krokosono, Kamis 29 Juli 2021.

Baca Juga:Pelayanan Apotek Berbasis Digital Permudah Warga AS Peroleh Vaksin Covid-19

Darmin menerangkan, meski TV tabung, sebenarnya masih bisa digunakan untuk menonton siran TV secara digital.

Hal tersebut bagi TV tabung yang sudah memiliki input Audio Visual (AV).

"Kalau TV lama yang sudah ada AVnya masih bisa mas buat menonton saluran yang digital. Dengan catatan menggunakan alat seperti TV booster itu. Jadi saya kira TV tabung masih banyak yang nyari, nggak malah ditinggalkan," imbuh pria yang sudah 44 tahun berkecimpung di jual beli TV tersebut.

Ditanya omzet penjualan, adanya pandemi Covid-19 malah meningkatkan pendapatannya hingga 20 persen.

Hal tersebut dikarenakan banyaknya orang yang menghabiskan waktu di rumah. Sehingga membutuhkan hiburan, salah satunya siaran TV.

Baca Juga:Kenali 4 Jenis Konten Media Online, Mana Favoritmu?

"Ya, naik paling 20 persen. Karena mungkin banyak yang WFH di rumah saja jadi butuh hiburan salah satunya siaran TV mas. Sehari bisa menjual 2-3 unit," katanya.

TV tabung masih menjadi primadona bagi konsumen. Mengingat TV tabung dianggap lebih ekonomis daripada TV LED.

"Karena TV tabung kalau rusak untuk biaya servicenya relatif murah ketimbang Service TV LED, jadi lebih diminati," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak