Sebelum Ucapkan Luhut Penjahit, Bupati Banjarnegara Sempat Bikin IDI Murka

Budhi meminta maaf kepada Luhut dan berdalih tak ada niat menghina menteri asal Batak itu.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 24 Agustus 2021 | 17:05 WIB
Sebelum Ucapkan Luhut Penjahit, Bupati Banjarnegara Sempat Bikin IDI Murka
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono saat blusukan ke Pasar Karangkobar, Sabtu (6/2/2021). [Hestek.id/Inung]

SuaraJawaTengah.id - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono tak lepas dari berbagai kontroversial.

Terbaru, sosok yang juga akrab disapa Wing Cin itu dalam sebuah wawancara menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menteri Penjahit.

Namun, Budhi meminta maaf kepada Luhut dan berdalih tak ada niat menghina menteri asal Batak itu. Bahkan dalam permintaan maaf itu,  dirinya siap dikutuk apapun akibat ucapannya tersebut.

Sebelum itu, sang bupati juga sempat membuat murka pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Baca Juga:Sebut Luhut Menteri Penjahit, Bupati Banjarnegara Rela Dikutuk: Demi Allah Tak Niat Hina

Pasalnya, Budhi Sarwono menuding rumah sakit 'jualan' Covid-19 untuk mencari keuntungan di tengah pandemi. Bahkan Bupati menyebut rumah sakit saling berebut pasien covid agar mendapat klaim dari pemerintah.

Sontak, anggapan yang disampaikan Bupati Banjarnegara dalam video menjadi perbincangan. Menanggapi tudingan tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Banjarnegara membantah dan menyatakan hal yang disampaikan adalah tidak benar

 Ketua IDI cabang Banjarnegara, Agus Ujianto tidak membenarkan anggapan yang disampaikan Bupati Banjarnegara Jawa Tengah tentang 'jualan' Covid-19. Bahkan sampai berebut pasien untuk bisa mendapatkan klaim sebanyak banyaknya.

Agus mengatakan bahwa pihaknya melakukan tugas dan kewajiban sebagai tenaga medis sesuai protokol.

"Saya kira hal tersebut (berebut pasien) tidaklah benar. Kami sudah melakukan tugas medis sesuai protokol. Bahkan ibu hamil saja harus swab, karena begitu prtokolnya jadi kami semua tenaga kesehatan mengikuti sesuai protokol,"kata Agus.

Baca Juga:Sebut Luhut Menteri Penjahit, Bupati Banjarnegara Mengaku Tidak Hafal Nama Menteri

Lebih lanjut Agus menjelaskan, dengan adanya klaim dari pemerintah untuk biaya perawatan pasien Covid-19, pihak rumah sakit yang mengeluarkan biaya terlebih dahulu. Sebelum mendapat klaim, rumah sakit harus memenuhi kebutuhan pasien dari mulai biaya perawatan seperti obat obatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini