Karena setiap wanita memiliki selaput dara yang sifat dan bentuknya berbeda-beda, tidak ada cara tertentu untuk menguji keperawanan wanita hanya dari melihat selaput daranya. Selaput dara yang sudah sobek biasanya ditandai dengan bekas kulit yang seperti pecah-pecah di sekitar bukaan vagina tanpa adanya selaput.
Namun, sama seperti melukai permukaan kulit mana pun di sekujur tubuh Anda, selaput dara sobek sebelum berhubungan seks adalah hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Selaput dara yang sobek juga tidak berpengaruh apa pun pada kesehatan seseorang secara umum dan seksual.
2. Vagina berdarah
Baca Juga:TNI AD Hapus Tes Keperawanan, Komnas Perempuan Minta Ada Aturan Tertulis
Mitos ini berakar dari kepercayaan yang serupa, yaitu keperawanan bisa diuji dengan melihat selaput dara. Salah satu gejala selaput dara sobek adalah perdarahan pada area vagina. Maka, orang-orang jadi percaya bahwa setiap wanita seharusnya mengalami perdarahan pada hubungan seks pertamanya.
Kenyataannya, selaput dara sobek tidak selalu menyebabkan perdarahan. Atau kadang perdarahan yang terjadi sangatlah ringan sehingga tidak disadari sama sekali.
Ingat, beberapa wanita memiliki selaput dara yang sangat tipis sehingga kerusakannya tidak begitu parah sampai menimbulkan perdarahan.
Sementara, ada yang selaput daranya tebal sehingga kerusakannya bisa menyebabkan perdarahan. Oleh sebab itu, tidak benar kalau orang yang masih perawan akan mengalami perdarahan ketika ia pertama kali berhubungan seks.
3. Gairah seksual wanita
Baca Juga:Tes Keperawanan Calon Prajurit TNI AD Wanita Dihapuskan, Jenderal Andika Bilang Begini
Jika seorang wanita mengalami orgasme, vagina basah, atau bergairah ketika pertama kali berhubungan seks, bukan berarti ia sudah “berpengalaman” atau sudah pernah berhubungan seks sebelumnya.
Mitos bahwa wanita yang bergairah atau mencapai orgasme pada kali pertama berhubungan seks sudah tidak perawan berangkat dari kepercayaan tradisional.
Adalah hal yang tabu dalam masyarakat jika seorang wanita memiliki gairah seksual ketika masih perawan. Seorang wanita tidak seharusnya tahu atau menikmati seks layaknya laki-laki.
Hal ini tentu salah besar. Setiap orang, baik itu perempuan atau laki-laki, sama-sama memiliki kesadaran dan gairah seksual.
Kesadaran seksual ini bisa dimulai pada usia berapa pun. Ada yang kesadaran seksualnya muncul ketika masa puber, tetapi ada juga yang baru muncul di usia dewasa. Bahkan beberapa orang sudah memiliki gairah seksual di usia sekolah dasar.