SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut kekalahan Persis Solo saat melawan PSIM Yogyakarta harus disikapi secara dewasa.
Gibran meminta pendukung Persis Solo untuk legawa menerima kekalahan atas pertandingan yang digelar melawan PSIM Yogyakarta pada Senin (15/11/2021) malam.
Menyadur dari Solopos.com, Gibran menyayangkan aksi ratusan suporter yang menggeruduk Stadion Manahan usai laga derbi tersebut. Dalam laga lanjutan pekan kedelapan Liga 2 itu, Persis Solo harus mengakui keunggulan PSIM Jogja dengan skor 0-1.
“Kalah yo kalah. Hla piye (hla bagaimana)? Bal-balan, bal e bunder, iso menang iso kalah [sepakbola, bolanya bundar, bisa kalah bisa menang],” ucapnya, di Balai Kota Solo, Senin (15/11/2021) pagi.
Baca Juga:Profil Sugeng Efendi, Pahlawan Kemenangan PSIM Yogyakarta atas Persis Solo
Soal keramaian yang sempat terjadi di depan Stadion Manahan, Gibran menyebutnya sudah teratasi oleh kepolisian. “Sudah diatasi Pak Kapolresta. Ya, jangan sampai terjadi lagi,” kata dia.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu kemudian mengomentari soal gerakan #EkoOut yang ramai di media sosial maupun digaungkan oleh kelompok pendukung Persis Solo.
Menurutnya, urusan tersebut menjadi ranah Manajemen Persis Solo dan dirinya hadir di Stadion Manahan saat laga kemarin sebagai kepala daerah alias tuan rumah. “Saya datang sebagai tuan rumah, bukan pendukung Persis Solo. Saya netral saja,” imbuhnya.
Gibran lantas mengimbau pendukung dan pencinta sepakbola, serta warga Solo dan sekitarnya untuk menjaga tensi. Terpilihnya Solo sebagai tuan rumah Liga 1 dan Liga 2 harus mendapat dukungan semua pihak.
“Harus dijaga, keamanannya. Harus siap kalah juga. Kalau menang dijaga selebrasinya. Kalah enggak perlu marah-marah. Kita itu tuan rumah. Jangan sampai [bikin kerusuhan]. Sudah dipercaya Liga 1 dan 2, eman-eman [sayang],” beber Gibran.
Baca Juga:Debut Irfan Bachdim, Persis Solo Tunduk 0-1 Lawan PSIM Yogyakarta
Pihaknya bakal mengantisipasi laga Persis Solo berikutnya mengingat tensi gerakan #EkoOut belum turun. Gibran bakal mengundang Pasoepati untuk mengobrol dan menurunkan tensi. “Saya yakin enggak akan terjadi kasus serupa, jangan sampai lah,” tutupnya.