Adidas Sebut Wayang Kulit Kesenian Asal Malaysia, Nih Ada Kampung Mural Wayang di Magelang

Seniman asal Magelang ikut memberikan komentar soal viralnya Adidas menyebut wayang kesenian asal malaysia, Mereka menyebut hal itu menjadi PR kita semua untuk mengenalkan

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 17 November 2021 | 10:15 WIB
Adidas Sebut Wayang Kulit Kesenian Asal Malaysia, Nih Ada Kampung Mural Wayang di Magelang
Mural wayang di Dusun Karangwatu, Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Magelang. [suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Momentum penetapan wayang sebagai Karya Agung Budaya Dunia pada 7 November 2003 itu kemudian dijadikan Hari Wayang Nasional.

Upaya Indonesia mengenalkan wayang kulit juga pernah dilakukan dalang Ki Manteb Soedharsono sekitar tahun 1992. Bersama BJ Habibie yang saat itu menjabat Menteri Negara Riset dan Teknologi, Ki Manteb menggelar pertunjukan wayang kulit pada pameran dagang di Spanyol.

Ki Manteb juga pernah diudang mendalang di Amerika Serikat, Jerman, Swiss, Ingris, Prancis, Suriname, Jepang, dan Thailand.

“Yang penting kita punya data bahwa wayang kulit itu berangkat dari kita (Indonesia). Pak Manteb dulu ketika di luar negeri untuk membuktikan sunguh-sungguh itu dari Indonesia. Sudah komplit menjabarkan,” kata Iswanto, Rabu (17/11/2021).

Baca Juga:Adidas Minta Maaf Usai Sebut Wayang Kulit dari Malaysia

Mengenalkan wayang ke luar negeri sebelumnya juga pernah dilakukan dalang Ki Anom Suroto. Beliau menggelar pertunjukan wayang kulit pada misi kebudayaan Indonesia di Amerika tahun 1991.   

“Sebelumnya banyak juga dalang senior seperti Pak Nartosabdo, Pak Anom Suroto, kemudian Mas Radyo Harsono itu juga sudah berkiprah di luar negeri. Pesan dari Tanah Air saya kira mereka mempromosikan wayang kulit itu sebagai budaya asli Indonesia.”

Menurut Iswanto yang paling penting dilakukan saat ini adalah mengenalkan wayang kulit kepada generasi muda. Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan wayang ke masyarakat yang lebih luas.

“Saya merasa iklim generasi millenial juga nggak alergi dengan wayang. Mereka banyak sekali yang memberi perhatian pada wayang,” ujar Iswanto.

Dalam contoh kasus Adidas, justru menunjukkan bahwa tema wayang luwes dan wangun untuk ditampilkan pada media apapun. Lukisan kontemporer wayang, lukisan dinding bertema wayang mulai banyak ditemukan.

Baca Juga:Akun Adidas Singapura Diserbu Warganet Indonesia Usai Sebut Wayang Kulit dari Malaysia

Tema wayang sudah banyak dibuat menjadi barang seni menggunakan bermacam media. Dari mulai keramik, kaca, hingga logam dan resin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini