Kesal dengan Abu Janda, Anggota Polisi: Jangan Bikin Umat Islam Bergesekan!

Seorang anggota polisi menyoroti Abu Janda yang sering menyoroti cara berpakaian wanita dan kasus HW, ia meminta pegiat media sosial itu jangan bikin umat islam bergesekan

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 18 Desember 2021 | 10:39 WIB
Kesal dengan Abu Janda, Anggota Polisi: Jangan Bikin Umat Islam Bergesekan!
Tangkapan layar video seorang anggota polisi menyoroti tingkah abu janda yang selalu membuat umat islam bergesekan. Ia pun kesal dan melampiaskan di media sosial. [Twitter]

SuaraJawaTengah.id - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda pernah menyoroti kasus belasan santri di Kota Bandung yang di perkosaan oleh ustaz berinisial HW. 

Menurutnya, perbuatan HW itu mencerminkan profesinya sebagai ustaz. Sehingga Abu Janda begitu geram dengan perbuatan bejat yang dilakukan HW tersebut. 

"Di Bali pemandangan seperti ini sudah biasa pake bikini serba terbuka. Tidak ada tuh yang perkosa dia," buka Abu Janda melalui akun instagram @permadiaktivis2.

Ia heran dengan tingkah Herry Wirawan lantaran tak bisa menahan hawa nafsunya. Terlebih para santri selama berkegiatan di pondok mengenakan pakaian serba tertutup. 

Baca Juga:Soroti Kasus NW, Abu Janda Beri Respon Menohok: Saya Yakin, Santrinya Pakai Baju Syar'i

"Justru kasus yang sedang marak ustaz perkosa santrinya. Saya yakin, santrinya pakai baju syar'i serba tertutup. Malah diperkosa," tambahnya. 

"Jadi jelas kan yang salah bukan pakaiannya, yang salah otak laki-lakinya yang cabul," sambungnya. 

Diakhir video, Abu Janda memberikan komentar menohok soal wanita yang diwajibkan mengenakan pakaian tertutup. Hal itu supaya tidak mengundang nafsu lawan jenisnya. 

"Jangan ngatur wanita berpakaian, kalau otakmu mesum. Pake pakaian tertutup pun kau pasti nafsu, syar'i kan dulu otakmu," tandasnya. 

Rupanya pernyataan Abu Janda yang mengkaitkan kasus HW dengan cara berpakaian wanita. Dikomentari oleh seorang anggota polisi melalui unggahan video di akun twitter @Endriyw.

Baca Juga:Anggota Polisi Pulogadung Di-Nonjob-kan karena Tolak Laporan Warga

Dalam video singkat itu, anggota polisi yang mengenakan seragam lengkap tersebut angka bicara mengenai pernyataan Abu Janda di atas. 

"Bukan begitu konsepnya. Jadi secara aspek hukum terjadinya kejahatan itu karena ada niat dan kesempatan. Kalau misalnya kesempatannya ada, tapi niatnya gak ada, (kejahatan) itu gak akan terjadi," buka anggota polisi yang diketahui bernama Heru. 

"Kalau misal perempuan seksi lewat, secara naluri laki-laki yang normal dia pasti nafsu dan bisa terjadi pemerkosaan. Dan perintah untuk menutup aurat itu tidak hanya untuk perempuan bos, laki-laki juga menutup aurat," tambahannya. 

Lantas Heru mengatakan jika narasi yang disampaikan Abu Janda dengan membandingkan agama dan budaya itu soal pakaian wanita itu keliru. 

"Jangan samakan perintah agama sama budaya disamaratakan, gak bisa. Perintah agama menutup aurat itu memang ada dalam Alquran,” tegasnya

Diakhir video, Heru menyampaikan pesan agar Abu Janda tidak mengeluarkan pernyataan yang menyulut emosi umat muslim. Hal itu supaya tidak terjadi aksi besar-besaran. 

"Mas Permadi, jangan buat umat Islam bergesekan satu sama lain. Nanti yang ada mereka marah, dan ujungnya demo. Yang repot siapa? Polisi lagi,” tutupnya. 

Pernyataan anggota tersebut rupanya menyita perhatian publik bahkan sampai trending topik di twitter. Tak sedikit dari warganet yang turut menyemprot Abu Janda karena kerap melontarkan statment kontroversi. 

"Abu jendol itu ingin dianggap saudara oleh non muslim tapi dengan cara menyerang muslim dan keyakinannya. Emang sehat orang kayak gitu?," ujar akun @iissart869**.

"Abu janda ini luar biasa kebal hukumnya..apa emang sengaja di pelihara buat peralihan isu2," heran akun @Maheer**.

"Pak pulisi apa ngga kepengin nangkep abu janda?," sahut akun @suroso**.

"Baru kali ini gw respek sama jawaban pak polisi. Salut deh... Jawaban netral yang sangat bijak," tandas akun @dwi_kurniawan**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak