SuaraJawaTengah.id - Pemkab Cilacap mengambil langkah cepat pasca kejadian kebakaran yang melanda Pasar Induk Kroya pada Kamis, (23/12/2021) sore hingga Jumat (24/12/2021) pagi.
Langkah tersebut menjadi upaya pemerintah agar kegiatan perekonomian pedagang pasar tetap berjalan.
Setelah memimpin langsung proses pemadaman api semalam, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji menilai perlu adanya perhatian khusus untuk para pedagang. Menurutnya kurang lebih ada 500 kios (sebelumnya diberitakan 300) yang terbakar.
"Kita mendata kurang lebih ada sebanyak 500 kios di Pasar Kroya yang terbakar. Oleh sebabnya kami sedang siapkan tempat untuk pedagang Pasar Kroya, memang harus sesegera mungkin. Ekonomi tidak boleh berhenti mengingat Pasar Kroya sebagai salah satu pintu utama distribusi bahan kebutuhan pokok di Cilacap," katanya kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga:Akibat Korsleting Listrik, Rumah Panggung di Sukanagara Cianjur Terbakar
Meski begitu, pemerintah belum bisa memastikan lokasi yang tepat untuk relokasi. Namun ada beberapa pilihan tempat yang bisa digunakan mengingat jumlah pedagang yang terdampak jumlahnya ratusan.
"Mungkin bisa saja di lokasi bekas Terminal Kroya yang terletak di Desa Karangmangu. Ataupun beberapa lokasi lapangan lain yang luas dan mampu menampung sebanyak 500 pedagang," tuturnya.
Keputusan lokasi relokasi baru bisa diambil setelah Bupati mengadakan rapat dengan Kepala Dinas Perdagangan dan Camat.
Terkini, lokasi pasar pasca kebakaran sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditempati. Pasalnya, seluruh atap di lantai dua jebol karena tidak kuat menahan panasnya api.
Tatto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses memadamkan api, termasuk relawan dan tim pemadam kebakaran dari Banyumas, Kebumen, dan Purbalingga. Karena api dapat dilokalisir tidak sampai ke rumah warga.
Baca Juga:Kebakaran Rumah di Sambas, Penghuni Ikut Terbakar Usai Nekat Terobos Api
"Alhamdulillah, setelah proses yang panjang api bisa padam. Lalu yang terpenting tidak merembet ke rumah warga," tutupnya.
Kontributor : Anang Firmansyah