Aduh, Tak Ramah Difabel, Guiding Block Tunanetra di KSPN Borobudur Terhalang Tiang dan Pohon

Tidak ramah dengan penyandang disabilitas, Guiding block untuk penyandang tuna netra di KSPN Borobudur banyak yang terhalang pohon maupun tiang lampu

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 25 Januari 2022 | 08:57 WIB
Aduh, Tak Ramah Difabel, Guiding Block Tunanetra di KSPN Borobudur Terhalang Tiang dan Pohon
Guiding block di trotoar Jalan Brojonalan menuju Candi Borobudur banyak yang terhalang pohon dan tiang lampu. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Fasilitas trotoar di beberapa lokasi jalan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur tidak ramah penyandang disabilitas. Guiding block untuk penyandang tuna netra banyak yang terhalang pohon maupun tiang lampu.

Menurut pengamatan SuaraJawaTengah.id, pemasangan guiding block tak sesuai standar berada di sekitar jembatan Brojonalan. Guiding block menabrak sejumlah pohon palem, tiang telepon dan lampu jalan, serta beberapa tiang bendera.   

Humas DPC Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Magelang, Hendry Hernowo mengatakan, pemasangan guiding block di beberapa tempat sudah baik.

Namun di beberapa lokasi yang pernah Hendry lewati seperti dari arah Terminal Borobudur menuju Candi Borobudur, pemasangannya belum sesuai standar. Hal itu dapat membahayakan tunanetra pengguna trotoar.  

Baca Juga:Kunjungi SKO Disabilitas di Solo, Menpora Minta Para Pelajar Semangat Raih Prestasi Tertinggi

“Pemasangan masih serem. Ada yang nabrak pohon, nabrak tiang. Itu sangat membahayakan. Itu sebenarnya juga nggak strandar,” kata Hendry, Senin (24/1/2022).

Menurut Hendry, perwakilan penyandang disabilitas tidak pernah dilibatkan pada tahap perancangan trotoar. Penanggung jawab proyek ditangani langsung oleh KSPN.

“Nggak ada (dilibatkan perencanaan). Apalagi yang (guiding block) besi, KSPN bukan kewenangan Kabupaten Magelang,” ujar Hendry.

Kepala Satker PJN Wilayah III Provinsi Jateng, Raden Hendriastomo mengatakan, pembangunan trotoar belum bisa ideal untuk penyandang disabilitas.

Sebab lebar trotoar yang terbatas dan masih adanya tiang listrik serta fasilitas umum lainnya di trotoar. “Saat ini kami upayakan perbaikan jalur disabilitas tersebut. Masih dalam masa pemeliharaan oleh penyedia jasa,” kata Raden Hendriastomo.

Baca Juga:Kabar Gembira! Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Tak Tabrak Candi Borobudur

Humas DPC Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Magelang, Hendry Hernowo berharap, pihaknya dilibatkan pada perencanaan pembangunan trotoar kedepan.

Mereka realistis tidak mungkin menuntut KSPN membongkar trotoar yang sudah terpasang.

“Solusi harus dibongkar atau renovasi pasti dianggep tidak masuk akal karena uangnya terlalu mahal. Win-win solution, apakah pohonnya dipangkas atau jalurnya diputar sedikit menghindari pohon itu."

Indonesia adalah negara dengan jumlah tunanetra tertinggi kedua di dunia, sebanyak 3,6 juta jiwa.

Pemasangan guiding block di trotoar mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas.

Guiding block biasanya terbuat dari keramik atau ubin berbentuk garis lurus dan bulatan. Fasilitas ini dibuat untuk mengarahkan pejalan kaki penyandang tunanetra.

Selain guiding block, fasilitas lainnya yang diperuntukkan membantu penyandang disabilitas netra adalah dot tactile alumunium cor. Fungsinya memberi tanda persimpangan pedesterian bagi tunanetra.

Kemudian portal S yang diperuntukan menghalangi pengendara sepeda motor masuk ke jalur trotoar. Selain motor, pedagang yang mengambil badan trotoar juga mengganggu kenyamanan dan keamanan pejalan kaki.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak