BMKG Sebut Pumpunan Angin Pengaruhi Cuaca di Jateng Bagian Selatan

Pumpunan angin di Laut Jawa yang paling memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 28 Januari 2022 | 16:11 WIB
BMKG Sebut Pumpunan Angin Pengaruhi Cuaca di Jateng Bagian Selatan
Citra satekit BMKG 09 Januari 2022/Dok.BMKG

SuaraJawaTengah.id - Pumpunan angin yang muncul di Laut Jawa memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan maupun pegunungan tengah Jateng, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

"Kalau dilihat dari dinamika atmosfer memang pumpunan anginnya sekarang bergeser ke utara Pulau Jawa, yakni di Laut Jawa. Jadi sekarang ada pumpunan atau pertemuan angin di Laut Jawa," kata Teguh dikutip ANTARA, Jumat (28/1/2022).

Ia mengatakan kondisi tersebut mengakibatkan wilayah Jateng bagian utara lebih banyak terjadi hujan, sedangkan di Jateng bagian selatan maupun pegunungan tengah Jateng jarang terjadi hujan atau seperti saat pergantian musim (transisi/pancaroba, red.).

Selain itu, kata dia, di wilayah Australia bagian utara juga terdapat daerah pusat tekanan rendah yang turut memengaruhi di Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga:Prakiraaan Cuaca Bogor Jumat 28 Januari 2022, Siang Hingga Malam Diprediksi Diguyur Hujan

Akan tetapi dari dua faktor tersebut, lanjut dia, pumpunan angin di Laut Jawa yang paling memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng.

"Jadi akhirnya yang menonjol ya faktor lokalnya. Artinya, pemanasan lokalnya yang kuat, tidak tersapu angin, menjadi awan hujan, sehingga hujannya sekarang cenderung lokal, tidak lama, dan tidak merata. Misalnya di wilayah Kroya hujan deras, tetapi di Kota Cilacap enggak hujan, seperti halnya saat masa transisi atau pergantian musim," paparnya.

Ia memperkirakan kondisi tersebut masih akan berlangsung hingga satu pekan ke depan seiring dengan pergeseran pertemuan anginnya ke wilayah Jawa, sehingga hujannya akan kembali merata.

Terkait dengan kondisi cuaca di wilayah perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta, Teguh mengatakan hingga saat ini masih dipengaruhi puncak musim angin barat, sehingga gelombang tinggi masih berpeluang terjadi.

"Musim angin baratan ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Maret seiring dengan datangnya masa transisi menuju musim angin timuran maupun musim kemarau pada bulan April," ujar dia.

Baca Juga:Dominan Hujan Ringan, Ini Prakiraan Cuaca Kaltim 28 Januari 2022

Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan maupun masyarakat di pesisir pantai selatan Jabar-DIY untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini