"Ini milik pedagang sebelah, harga sebenarnya Rp15.000 tapi kadang ada pembeli yang berani bayar Rp16.000 demi mendapatkan minyak goreng. Saya saja sebagai pedagang juga kesulitan mendapatkan minyak goreng untuk kebutuhan di rumah," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah dapat segera menjamin ketersediaan minyak goreng murah karena masyarakat banyak yang membutuhkan. "Banyak yang tanya minyak goreng murah, tapi barangnya enggak ada," katanya.
Pedagang lainnya, Cikem mengakui kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng untuk bisa dijual di Pasar Manis.
Kalaupun ada, kata dia, harga minyak goreng yang ditawarkan belum sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga:5 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia, Jadi Pemasukan Terbesar Negara
"Katanya ada subsidi, dimurahkan, tapi ternyata barangnya enggak ada. Jadi susah cari minyak goreng, banyak konsumen yang minta minyak goreng murah, tapi harganya belum stabil," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah dapat segera mengatasi permasalahan minyak goreng termasuk kenaikan harga komoditas lainnya seperti tepung tapioka yang saat sekarang mencapai Rp230.000 per karung isi 25 kilogram.
"Sebelumnya, harga tepung tapioka hanya berkisar Rp150.000-Rp160.000 per karung," katanya.
Salah seorang ibu rumah tangga, Cahya mengaku sempat kesulitan mendapatkan minyak goreng karena di beberapa toko swalayan maupun pasar tradisional tidak ada pasokan.
"Kebetulan suami saya pas beli rokok di salah satu toko swalayan, dia iseng muter ke tempat minyak goreng dan ternyata ada minyak goreng murah meskipun tinggal beberapa bungkus, sehingga dia langsung beli meskipun hanya bisa mendapatkan 2 liter," katanya.
Baca Juga:Dugaan Mafia Minyak Goreng Bikin Resah Satu Negara, Pemerintah Diminta Bentuk Tim Pengawas