Ketegangan di Desa Wadas, Kesaksian Warga: Preman itu Menarik, Menginjak, dan Memukul Hingga Pakaiannya Robek

Aktivis Solidaritas untuk Warga Desa Wadas Heronimus Heron menceritakan kisah penangkapan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian terhadap warga

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 10 Februari 2022 | 15:14 WIB
Ketegangan di Desa Wadas, Kesaksian Warga: Preman itu Menarik, Menginjak, dan Memukul Hingga Pakaiannya Robek
Puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo saat diamankan aparat. [Instagram @wadas_melawan]

Ia menyebut terdapat dua hal yang harus dijelaskan ke publik.

Pertama, warga yang dituduh aparat kepolisian membawa sajam itu jumlahnya hanya empat orang, bukan puluhan. Kedua, tuduhan yang dilontarkan aparat kepolisian bahwa empat orang warga membawa senjata tajam merupakan upaya pembalikan fakta.

Loro, menceritakan, sajam yang dijadikan oleh alat bukti aparat berupa arit, linggis, dan golok.

Arit yang dirampas oleh aparat kepolisian itu berasal dari motor seorang pemuda yang hendak pergi mencari rumput untuk pakan ternak. Linggis dirampas aparat dari rumah seorang warga yang saat itu sedang merenovasi rumahnya.

Baca Juga:Komisi III DPR Kunjungi Desa Wadas, Ingin Dengar Langsung Pengakuan Warga soal Tindakan Represif Anggota Polisi

Sementara golok, dirampas dari salah satu rumah warga yang biasanya digunakan untuk membuat baki. Dalam 1x24 jam, tuduhan-tuduhan yang dilayangkan aparat kepolisian tidak terbukti kebenarannya.

Heronimus Heron pun menuntut Gubernur Ganjar Pranowo dan Kapolda Jawa Tengah untuk mengentikan kegiatan di Desa Wadas.

"Hentikan rencana pertambangan quarry di Desa Wadas, Tarik aparat kepolisian dari Desa Wadas, Hentikan kriminalisasi dan intimidasi aparat terhadap warga Wadas, Usut tuntas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian di Desa Wadas," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak