Soal Penindakan ODOL,Ganjar Pranowo Sentil Kemenhub Soal Sosialisasi

Harus ada kesepakatan bersama terkait kebijakan pelarangan truk ODOL ini dan semua pihak harus saling pengertian demi kebaikan bersama.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 23 Februari 2022 | 20:19 WIB
Soal Penindakan ODOL,Ganjar Pranowo Sentil Kemenhub Soal Sosialisasi
Ratusan pengendara atau sopir truk melakukan aksi demonstrasi di Semarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara berkaitan dengan polemik penindakan kepada pelanggar kebijakan kelebihan dimensi dan muatan atau "over dimension, over loading" (ODOL).

Ganjar pun meminta Kementerian Perhubungan sebagai pihak yang bertanggung jawab agar mengutamakan sosialisasi sebelum melakukan penindakan tersebut.

"Kebijakan ini perlu disosialisasikan sehingga semua bisa sepakat. Sebelum ditegakkan, akan sangat baik kalau sosialisasi diutamakan sehingga masyarakat bisa paham kapan penegakan itu akan dilakukan agar nanti tidak bikin 'geger'," kata Ganjar dikutip dari ANTARA, Rabu (23/2/2022).

Menurut Ganjar, sosialisasi tidak hanya ditujukan pada sopir truk, tapi target utama adalah para pengusaha truk itu sendiri sebab pemilik truk yang biasa memerintahkan sopir untuk memuat barang melebihi batas dimensi dan muatan yang ditetapkan.

Baca Juga:Diduga Depresi Karena Dituduh Perkosa Mahasiswi, Supir Travel Berinisial AS Ditemukan Tewas Gantung Diri di Berau

Kesepakatan bersama ini, lanjut Ganjar, memang sangat penting karena angkutan yang melebihi batas dimensi dan muatan itu juga memiliki risiko bahaya cukup tinggi yakni membuat jalan rusak dan bisa membahayakan pengguna jalan lainnya.

"Tidak hanya truk ODOL di jalan raya, truk pengangkut penambangan galian C juga membuat jalan remuk semuanya. Siapa yang bertanggung jawab soal itu?" ujarnya.

Oleh karena itu, Ganjar menilai harus ada kesepakatan bersama terkait kebijakan pelarangan truk ODOL ini dan semua pihak harus saling pengertian demi kebaikan bersama.

"Maka penting untuk dilakukan dialog, tidak hanya sopir tapi juga pemilik truk. Penegak hukum juga perlu duduk bersama agar tidak melakukan penindakan di awal sebelum mereka tersosialisasikan semuanya," katanya.

Orang nomor satu di Jateng itu mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah sopir truk dan menerima masukan-masukan dari yang bersangkutan.

Baca Juga:Buka Rakerda Papdesi NTB, Ganjar Ingatkan Transparansi dan Integritas

"Kemarin sudah ada masukan, beberapa kawan juga komunikasi langsung dengan saya. Memang ada beberapa catatan yang diberikan terkait kebijakan pelarangan truk ODOL," ujar Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini