SuaraJawaTengah.id - Peristiwa bentrokan antara perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan Sakato Tiger (Sakti) Banyumas terjadi di wilayah perkotaan Purwokerto.
Kejadian tersebut diketahui berawal acara yang digelar pada hari Selasa (1/3/2022) malam lalu.
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu menjelaskan peristiwa bentrokan dipicu karena adanya anggota PSHT yang dianiaya oleh oknum anggota LSM Sakti Banyumas.
"Malam rabu itu memang ada kejadian korban dari rekan kita PSHT ini dimana pelakunya dari oknum LSM Sakti ini. Menurut dari keterangannya melakukan penganiayaan," katanya saat ungkap kasus di Mapolresta Banyumas, Jumat (4/3/2022).
Baca Juga:Bentrok Warga Adat Lima Keturunan Bandar Dewa dengan Satpam PT HIM, Satu Orang Luka
Atas dasar itu, kemudian ratusan anggota PSHT dari kabupaten tetangga berkumpul di GOR Satria Purwokerto untuk menindaklanjuti penganiayaan yang dilakukan oleh oknum ormas Sakti Banyumas.
"Kemarin sudah kita sampaikan di GOR kepada massa yang berkumpul untuk kembali. Dan pukul 11.00 WIB kemarin sudah kembali dan kita kawal. Namun ternyata pada perjalanannya ini massa berpencar dan melakukan tindak pidana antara lain adalah pengrusakan dan penganiayaan di sekre Sakti. Sehingga saya malam tadi bersama Pak Dandim mengambil langkah kepolisian, yaitu mengamankan 181 orang," jelasnya.
Saat ini mereka masih menjalani proses klarifikasi. 174 diantaranya laki-laki dan 7 perempuan. Untuk mengantisipasi adanya penularan virus Covid-19, 181 orang tersebut kemudian menjalani test swab antigen. Diantaranya terdeteksi positif Covid-19.
"Ternyata dari 181 itu ada tujuh orang yang positif. Ini yang kita khawatirkan. Kita sedang berjuang memutus mata rantai Covid-19, tapi ternyata ada kejadian seperti ini. Dari 181 itu harus kita lakukan pemeriksaan lagi 3-5 hari kedepan karena kemarin ini mereka kontak erat," terangnya.
Untuk selanjutnya, ketujuh orang tersebut langsung diantarkan ke tempat isolasi terpadu di Balai Diklat Baturraden.
Baca Juga:Puluhan Suporter Ditangkap Polisi Pasca Bentrok Usai Laga Persija vs Persib, Satu Orang Bawa Sajam
Sementara itu, Kombes Edy meminta kepada masing-masing anggota yang berada di kabupaten tetangga untuk tidak datang ke Kabupaten Banyumas. Karena pihak kepolisian sudah menangani kasus yang mengawali adanya bentrokan tersebut.
"Kami akan menangani secara profesional dan berlandaskan hukum. Saat ini oknum dari LSM Sakti yang melakukan penganiayaan kepada PSHT sedang dalam pengejaran polisi. Kami juga sudah mengumpulkan masing-masing ketua ormas untuk mediasi secara damai," tuturnya.
Sementara itu, ketua PSHT Kabupaten Banyumas, Sri Sukendar mengimbau kepada anggota PSHT di Kabupaten Banyumas dan Jawa Tengah agar menahan diri.
"Masalah ini sudah ditangani kepada pihak berwajib dan sudah masuk pada proses penyelidikan. Jadi kepada seluruh warga dimanapun berada agar tidak ada lagi pengerahan massa ke wilayah Banyumas. Karena kita ingin wilayah Banyumas tetap kondusif," ungkapnya.
Di sisi lain, ketua umum persaudaraan Sakato Tiger Banyumas, Abdul Latif Heriyadi meminta agar jajaran pengurus ataupun anggota Sakti tetap tenang.
"Di manapun berada, anggota dan pengurus agar tidak gegabah dan tidak mencari keributan apapun itu. Kami di sini mempercayakan kepada Polresta Banyumas untuk benar-benar menindak apabila ada tindak pidana yang perlu ditindaklanjuti," harapnya.
Pihak kepolisian saat ini masih memproses dan mengumpulkan keterangan dari masing-masing ormas yang bentrok agar nantinya bisa diselesaikan berlandaskan hukum. Meski begitu, Kapolresta Banyumas masih belum bisa memberikan keterangan yang menjadi pemicu bentrokan tersebut. (Anang Firmansyah)
Kontributor : Anang Firmansyah