SuaraJawaTengah.id - Murid Sekolah Dasar Negeri Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, sering menunggu guru-guru mereka datang ke sekolah untuk memberikan pelajaran.
Sebagian guru di sekolah itu selama ini sering datang terlambat.
Saking jengkel, pada Sabtu (5/3/2022), Kepala Desa Bringinan Barno merekam murid-murid ketika sedang menunggu kedatangan guru di halaman sekolah, lalu mengunggah video ke media sosial.
“Akun Rahardi Subarno Barno itu milik saya. Saya melihat dan mendengar dengan kepala sendiri hari Sabtu itu sudah beranjak siang, tetapi gurunya tidak kunjung datang,” kata Barno kepada wartawan di rumahnya, Senin (7/3/2022).
Baca Juga:Kisah Murid Sekolah Berangkat Jam 4 Pagi Tiap Hari Demi Menghindari Macet
Barno menyebut guru sekolah itu sudah sering datang terlambat ke sekolah.
Dia sudah mengingatkan mereka sejak tahun 2018, tetapi tidak pernah direspons.
Tahun 2019 lalu, Barno melaporkan permasalahan di SDN Bringinan kepada UPT Dinas Pendidikan di Kecamatan Jambon.
Saat itu, petugas UPT menindaklanjuti laporan Barno dengan mengingatkan guru-guru, tapi tidak ada perubahan.
Upacara bendera yang seharusnya dilaksanakan setiap pagi Senin juga jarang dilakukan.
Baca Juga:Sinopsis One of Us Is Lying: Serial Misteri Kematian Seorang Murid Sekolah
“Katanya saat pandemi Covid-19 ada aturan baru terkait masuk sekolah. Tetapi ini sudah terjadi sejak sebelum ada pandemi Covid-19,” katanya.
Saking jengkel dengan kelakuan guru, Barno berencana memasang CCTV.
“Kemarin itu hingga diunggah di media sosial ya karena merasa jengkel. Saya selaku kades yang dituakan mendapatkan keluhan. Dan saya melihat dengan kepala saya sendiri ada guru yang telat datang,” katanya.
“Saya tidak mengatur SD. Apakah saya sebagai yang dituakan di desa melakukan komplain yang memang saya lihat dan dengar dengan kepala sendiri. Saya ingin mengingatkan, guru itu digugu dan ditiru, juga harus disiplin waktu,” Barno menambahkan.
Kepsek mengakui
Pelaksana tugas Kepala SDN Bringinan Sunarto mengatakan pada hari Sabtu lalu, guru memang datang terlambat. Tetapi keterlambatan mereka dianggap suatu kenormalan.
“Terlambat dalam batas kewajaran atau kenormalan. Kan tidak bisa on time terus,” katanya.
Setelah melihat video yang diunggah Barno, Sunarto mengaku langsung menghubungi Barno untuk memberikan penjelasan.
Sunarno mengaku hari Sabtu itu dirinya juga tidak masuk sekolah karena sakit. Penjaga sekolah juga tidak masuk karena menemani anak yang sedang dirawat di rumah sakit.
“Gurunya sebagian besar dari Balong, dari Jambon malah tidak ada. Dengan kejadian ini para guru ya saya tegur. Supaya kejadian seperti ini tidak lagi terulang,” katanya. [Beritajatim]