Cadangan Minyak Bumi di Indonesia akan Habis 9 Tahun Lagi, Masyarakat Diharapkan Beralih ke Energi Ramah Lingkungan

Cadangan minyak bumi di Indonesia diperkirakan habis 9 tahun Lagi, Pemerintah pun diminta mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan energi ramah lingkungan

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 16 Maret 2022 | 20:14 WIB
Cadangan Minyak Bumi di Indonesia akan Habis 9 Tahun Lagi, Masyarakat Diharapkan Beralih ke Energi Ramah Lingkungan
Ilustrasi sejumlah kendaraan tengan melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU. [Dok Pertamina]

SuaraJawaTengah.id - Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Hal ini tentu saja harus menjadi perhatian pemerintah, apalagi yang dikonsumsi adalah BBM bersubsidi. 

Pemerintah pun diminta untuk terus mendorong penggunaan energi ramah lingkungan. Mengingat hasil riset dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyebutkan cadangan minyak bumi di Indonesia diperkirakan akan habis dalam sembilan tahun lagi.

Presiden Dewan Energi Mahasiswa Semarang, Didik Armansyah mengatakan, walaupun penggunaan energi ramah lingkungan lebih mahal di awal, namun hal itu merupakan bentuk investasi.

Pasalnya, peran penggunaan energi ramah lingkungan sangat berdampak positif untuk lingkungan yang lebih bersih.

Baca Juga:Stafsus Menteri BUMN Minta Pemilik Mobil Mewah Tak Pakai Pertalite: Seharusnya Mereka Malu

"Energi ramah lingkungan memang lebih mahal di awal, tapi itu bentuk investasi, agar di waktu yang akan datang lebih murah karena memanfaatkan energi terbarukan," kata Didik dari keterangan tertulis yang diterima Suarajawatengah.id Rabu (16/3/2022).

Untuk itu, lanjutnya, Dewan Energi Mahasiswa Semarang juga terus melakukan kegiatan kampanye energi ramah lingkungan secara langsung ke masyarakat, melalui program desa binaan yang dinamai 'Kampung Energi'.

Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi dan mempublikasikan manfaat dari penggunaan energi ramah lingkungan.

"Di era teknologi, kampanye media menjadi salah satu metode yang efektif untuk mengedukasi dan mempublikasikan manfaat dari penggunaan energi ramah lingkungan," ujar Didik.

Terkait kenaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertamax, Didik pun meminta pemerintah agar memberikan edukasi alasan kenaikan BBM. Hal ini dilakukan agar bisa menghindari terjadinya kegaduhan di masyarakat.

Baca Juga:Kenaikan Harga Minyak Momentum Gunakan BBM Kualitas Tinggi

"Alangkah lebih baiknya jika pemerintah melakukan edukasi kenapa harga minyak bisa naik, mungkin masyarakat akan lebih bisa memahami dan bisa meminimalisasi kegaduhan, karena kenaikan harga sudah di riset dan diedukasikan ke publik," tukas Didik.

Menurutnya, pemerintah juga perlu melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi umum atau kendaraan dengan menggunakan energi terbarukan, untuk menghemat penggunaan BBM.

"Jawaban untuk kenaikan harga BBM, dengan menggunakan fasilitas kendaraan umum, atau menggunakan kendaraan yang sudah menggunakan energi baru terbarukan," ungkap Didik.

Terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik, Arya Sinulingga menuturkan, butuh kesadaran dari masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan yang tidak disubsidi oleh pemerintah. Apalagi bagi mereka yang memiliki mobil bertaraf mewah, untuk tidak menggunakan BBM subsidi seperti Pertalite.

"Harusnya orang - orang kaya malu pakai Pertalite. Yang namanya BBM untuk orang kaya, para pemilik mobil mewah ini harusnya jangan di subsidi. Gunakanlah BBM yang mengikuti harga pasar, karena sangat tidak fair kalau BBM untuk mobil mewah dibebankan ke rakyat lantaran mereka pakai BBM subsidi," ujar Arya.

Arya menegaskan, harus ada kesadaran juga bagi mereka yang memiliki mobil mewah ini untuk bersiap juga mengikuti harga pasar untuk penggunaan energinya. Pemerintah akan terus mendorong ke arah sana.

"Apalagi jumlahnya gak banyak. Itu para pemilik mobil mewah akan kita dorong untuk pakai BBM yang tidak di subsidi. Mengikuti harga pasar yang terjadi, baik naik turunnya. Jangan membebani rakyat dengan mobil mewahnya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini