SuaraJawaTengah.id - Cemilan yang lekat dengan bumi ngapak, khususnya Kabupaten Banyumas terus mengalami inovasi dalam beberapa waktu ini.
Mendoan, makanan ringan berbahan dasar tempe kedelai ini diperkirakan sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Cemilan mendoan bisa kita temui di wilayah eks karesidenan Banyumas. Pada dasarnya makanan ini sama, hanya mengalami inovasi di beberapa wilayah.
Seperti yang bisa dijumpai hanya di kawasan wisata Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Di lokasi ini, mendoan telah mengalami inovasi agar berbeda dengan lainnya. Sejak beberapa tahun lalu warga setempat mencampurkan buah stroberi dalam adonan mendoan agar bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Inovasi terbaru juga muncul dari pusat oleh-oleh keripik dan mendoan di wilayah Sawangan, Purwokerto. Di salah satu gerai, menyediakan mendoan berukuran jumbo yang diklaim terbesar se Indonesia.
Mendoan jumbo juga sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu karena ukurannya yang tidak lazim. Netizen menyebutnya dengan mendoan raksasa. Keberadaan mendoan jumbo inipun langsung menjadi sorotan masyarakat.
Tarminah, karyawan yang bekerja di lokasi ini menjelaskan mendoan jumbo menjadi yang pertama ini dengan ukuran sebesar itu. Dalam satu porsi ukurannya setara empat kali mendoan dengan ukuran pada umumnya.
"Kalau dibandingkan ini seperti setara dengan empat sampai lima mendoan ukuran biasa. Karena berukuran besar, tempenya dibungkus dengan plastik bukan dari daun pisang," katanya kepada wartawan, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga:5 Alasan Kalau Batagor Lebih Menggugah Selera daripada Siomai, Kamu Setuju?
Karena ukurannya berbeda dengan lainnya, pemasok bahan baku tempe mendoan jumbo ini juga khusus dari seorang perajin di daerah Baturraden. Jika diukur, mendoan tersebut lebarnya mencapai 30x20 cm.
Untuk pecinta pedas, adonan mendoan jumbo juga bisa dipesan sesuai permintaan dengan ditambahkan cabai merah yang dicampurkan adonan. Sasaran pembelinya pun wisatawan dari luar kota yang ingin makan mendoan dengan sensasi berbeda.
"Pembelinya kebanyakan dari luar kota dan mereka biasanya karena penasaran. Tapi kalau pengin lebih nikmat, makannya harus dalam kondisi hangat," jelasnya.
Karyawan lainnya, Widya mengklaim mendoan jumbo ini adalah yang pertama di Purwokerto. Mendoan jumbo ini tercipta, untuk menjadi ciri khas tersendiri.
"Jadi lebih unik dan mau membuat berbeda dengan lainnya," terangnya.
Mendoan jumbo ini baru ada sejak empat bulan lalu. Ada dua varian rasa yang ditawarkan, yaitu original dan cabai merah.