Jelang Ramadhan, Makam Ki Ageng Pandanaran di Semarang Diserbu Peziarah

Untuk sampai ke makam Ki Ageng Pandanaran, peziarah harus melewati tangga yang cukup terjal.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 24 Maret 2022 | 18:23 WIB
Jelang Ramadhan, Makam Ki Ageng Pandanaran di Semarang Diserbu Peziarah
Suwarno menunjukan Makam Ki Ageng Pandanaran dan Nyi Arang kepada Peziarah di jalan Mugas Dalam, Semarang. (23/03/22). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Makam Ki Ageng Pandanaran yang terletak di daerah perbukitan Jalan Mugas Dalam II Nomor 6, Kelurahan Mugassari, kerap menjadi jujukan para peziarah dari berbagai daerah menjelang bulan suci Ramadhan.

Untuk sampai ke makam Ki Ageng Pandanaran, peziarah harus melewati tangga yang cukup terjal. Usai melewati puluhan tangga, peziarah akan disambut gapura dengan ukiran aksara jawa. 

Lebih masuk ke dalam area makam, terdapat masjid dan menara yang berada tepat di samping makam. Makam Ki Ageng Pandanaran berada di dalam pendopo dengan atap limas dan ditutup dengan kain serba putih. 

Suwarno (55) merupakan generasi ketiga juru kunci makam Ki Ageng Pandanaran, ia dipercaya meneruskan menjadi juru kunci sejak sang paman meninggal pada 2007 silam.

Baca Juga:Bulan Ramadhan Menghitung Hari, Ratusan Warga Karanggude Banyumas Gelar Prosesi Nyadran ke Makam Syeh Mukhorodin

"Saya sudah 15 tahun menjadi juru kunci di sini, meneruskan pak lik saya," ungkap Suwarno kepada SuaraJawaTengah.id, Rabu (23/03/22).

Suwarno mengatakan, peziarah makam Ki Ageng Pandanaran tak hanya masyarakat biasa.

Namun, juga berasal dari berbagai kalangan seperti politikus, walikota, bupati hingga gubernur, hingga Gus Dur yang disebut sebagai Bapak Tionghoa.

Menurut Suwarno, pejabat yang kerap datang untuk  berziarah ke makam Ki Ageng Pandanaran yakni Walikota Semarang, untuk mengirim doa menjelang hari ulang tahun Kota Semarang, Haul Sunan Pandanaran dan menjelang bulan suci Ramadhan. 

"Biasa pejabat datang ke sini kalau mereka mau punya hajad, yang sering ke sini itu Walikota Semarang apalagi jelang Ramadhan," kata Suwarno.

Baca Juga:Vicky Prasetyo Minta Miyabi Temani Buka Puasa Ramadhan, Netizen: Jangan Diajak Macam-macam

Suwarno menuturkan biasanya peziarah tak hanya menuju ke makam Ki Ageng Pandanaran saja. Namun, juga berziarah ke makam Nyi Arang yang merupakan anak dari Sunan Pandanaran. 

Selain itu, ratusan peziarah juga kerap menyambangi makam Ki Ageng Pandanaran dan Nyi Arang setiap akhir pekan.

"Ada juga yang ziarah ke makam nyi Arang anak dari Sunan Pandanaran biasanya mereka datang tengah malam," katanya. 

Lebih lanjut, Suwarno mengungkapkan masyarakat yang datang untuk berziarah juga ngalap berkah dengan mengambil air yang bersumber dari dalam makam. 

Menurutnya, air yang diambil oleh peziarah digunakan untuk acara siraman sebelum pernikahan hingga dipercaya mampu menyembuhkan penyakit. 

"Ada juga yang datang ke sini untuk minta air dibuat acara siraman atau buat kesembuhan," tutur Suwarno. 

Suwarno menjelaskan, Ki Ageng Pandanaran merupakan seorang yang melakukan babat alas hingga terbentuknya Kota Semarang, ia merupakan cucu dari Pangeran Sebrang Lor sultan kedua dari Kesultanan Demak. 

"Itu ceritanya turun temurun dari mbah buyut," ujar dia.

Sementara itu, terkait dengan masjid ki Ageng Pandanaran diresmikan oleh Walikota Madia Kepala Daerah Tingkat II Semarang, Soetrisno Suharto pada 1 Mei 1991 silam.

Kontributor : Aninda Putri Kartika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini