Selain itu, ratusan peziarah juga kerap menyambangi makam Ki Ageng Pandanaran dan Nyi Arang setiap akhir pekan.
"Ada juga yang ziarah ke makam nyi Arang anak dari Sunan Pandanaran biasanya mereka datang tengah malam," katanya.
Lebih lanjut, Suwarno mengungkapkan masyarakat yang datang untuk berziarah juga ngalap berkah dengan mengambil air yang bersumber dari dalam makam.
Menurutnya, air yang diambil oleh peziarah digunakan untuk acara siraman sebelum pernikahan hingga dipercaya mampu menyembuhkan penyakit.
"Ada juga yang datang ke sini untuk minta air dibuat acara siraman atau buat kesembuhan," tutur Suwarno.
Suwarno menjelaskan, Ki Ageng Pandanaran merupakan seorang yang melakukan babat alas hingga terbentuknya Kota Semarang, ia merupakan cucu dari Pangeran Sebrang Lor sultan kedua dari Kesultanan Demak.
"Itu ceritanya turun temurun dari mbah buyut," ujar dia.
Sementara itu, terkait dengan masjid ki Ageng Pandanaran diresmikan oleh Walikota Madia Kepala Daerah Tingkat II Semarang, Soetrisno Suharto pada 1 Mei 1991 silam.
Kontributor : Aninda Putri Kartika
Baca Juga:Vicky Prasetyo Minta Miyabi Temani Buka Puasa Ramadhan, Netizen: Jangan Diajak Macam-macam