Tidak Ikut Menghujat Pawang Hujan, Cak Nun Malah Berbagi Pengalaman: Saya Azan, Hujan Menyingkir

Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun turut angkat bicara soal pro kontra pawang hujan yang sedang ramai dibicarakan publik di media sosial

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 25 Maret 2022 | 10:30 WIB
Tidak Ikut Menghujat Pawang Hujan, Cak Nun Malah Berbagi Pengalaman: Saya Azan, Hujan Menyingkir
Potret Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. (Dokumen Suara.com)

SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini aksi Pawang Hujan Rara Isti Wulandari saat ditugaskan untuk mengamankan cuaca di gelaran MotoGP Mandalika masih ramai dibicarakan publik di media sosial. 

Banyak pihak menyebut jika ritual-ritual yang dilakukan Rara untuk menangkal hujan itu syirik. Meski tak sedikit juga pihak yang justru kagum dengan aksi Rara karena bagian dari kearifan lokal. 

Menanggapi pro kontra pawang hujan, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun angkat suara. Melalui unggahan video di kanal youtubenya, Cak Nun tidak mensyirikan pawang hujan. 

Ia percaya bahwa turunnya hujan ada makhluk-makhluk langit yang ditugaskan oleh Allah untuk mengatur hal tersebut. 

Baca Juga:Tak Sembarangan! Segini Harga Mangkuk Emas Pawang Hujan Rara yang Berasal dari Tibet

"Hujan itu kan peristiwa fisikanya jelas, di dalam agama juga ada salat minta dan berhentiin hujan. Berarti kan ada yang mengatur. Bisa Tuhan langsung, bisa wakil-wakil Tuhan, atau makhluk-makhluk Allah seperti jin dan manusia," kata Cak Nun. 

"Kenapa pawang hujan menyediakan cabai merah dan lain-lain. Pasti itu ada pesanan dari yang mempunyai kekuasaan terhadap hujan. Orang menyediakan property untuk meminta hujan, berarti ada komunikasi kepada penguasa hujan," paparnya. 

Lebih lanjut, Cak Nun menceritakan kalau persoalan tersebut memang sulit dinalar. Akan tetapi, sudah banyak peristiwa yang telah terjadi berdasarkan hasil spritual seseorang. 

"Pas gunung merapi meletus juga akan ada yang mengendalikan peta di sekitar gunung merapi. Kita pernah dengar yang mengendalikan lahar merapi itu kan ada mbah petruk, kiai Gringsing dan semacamnya" ungkap Cak Nun. 

Cak Nun rupanya juga pernah memiliki pengalaman berinteraksi dengan penguasa hujan. Bedanya Cak Nun tidak menyediakan sesajen seperti yang dilakukan pawang hujan di Sirkuit Mandalika. 

Baca Juga:Bongkar Pantangan Jadi Pawang Hujan, Mbak Rara: Tidak Boleh Berhubungan Suami Istri

"Saya punya pengalaman ketika ada resepsi pernikahan di Monjali. Menjelang sore itu awan sudah menggelapkan Kota Yogyakarta dan ketika magrib air hujan sudah mulai turun," 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak