"Nah simbah saya dulu jualan serabi di dekat sendang dan biasanya orang-orang yang selesai mandi di sendang pasti makan serabi," tutur Sari.
Hingga kini Sari masih mempertahankan resep serabi ngampin dari sang nenek. Cara memasaknya juga tak berbeda dengan zaman dahulu yang masih tradisional.
Sari memasak serabi masih menggunakan tungku kayu dan wajan kecil yang berbahan dasar dari tanah liat. Menurutnya, cara tersebut merupakan salah satu ciri penyajian serabi ngampin.
"Kalau masak udah pakai kompor atau wajan dari stenlis bakal mengubah rasa serabi makanya sampai sekarang masih pakai tungku kayu," ungkap Sari.
Baca Juga:Warga Wajib Tahu! Pemerintah Janji Stok Minyak Goreng Aman Saat Ramadhan dan Idul Fitri
Dalam satu hari, Sari dapat menjual serabi ngampin sebanyak 50 porsi dengan harga Rp 6 ribu per mangkuk. Jika ditambah dengan tape ketan harga dibandrol menjadi Rp8 ribu.
"Kalau pas ramai bisa lebih dari 50 mangkuk," katanya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika