Massa Mudik Pertama, Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga Lengang, Tak Ada Penerbangan Komersial Sejak 5 Bulan Lalu

Hanya ada satu satu pesawat komersial baling-baling jenis turboprop ATR 72-600 milik Citilink yang hingga terakhir masih beroperasi.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 14 April 2022 | 16:55 WIB
Massa Mudik Pertama, Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga Lengang, Tak Ada Penerbangan Komersial Sejak 5 Bulan Lalu
Pesawat ATR 72-600 milik maskapai Citilink saat mendarat di Bandara Jenderal Besar Soedirman setelah menjalani penerbangan komersial perdana dari Surabaya, Kamis (3/6/2021). [ANTARA/Sumarwoto]

SuaraJawaTengah.id - Sejak beroperasi sejak Bulan Juni 2021, trafik penerbangan di Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga tak juga mengalami kenaikan.

Terbukti hanya ada satu satu pesawat komersial baling-baling jenis turboprop ATR 72-600 milik Citilink yang hingga terakhir masih beroperasi dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dan Bandara Juanda Surabaya.

Executive General Manager Kepala Cabang BJB Soedirman Purbalingga, Catur Sudarmono mengatakan untuk menghadapi massa mudik lebaran tahun ini, pihak BJB tidak memiliki persiapan yang berlebihan.

"Penerbangan sementara dari Halim masih closed karena perbaikan runaway. Jadi penerbangan ke Purbalingga saat ini tidak ada," katanya kepada Suarajawatengah.id, Kamis (14/4/2022).

Baca Juga:23 Gerbang Tol se-Jawa Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2022, di Mana Saja?

Sedangkan untuk rute penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya, animo masyarakatnya tidak begitu banyak. Berbanding terbalik dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan.

"Kenapa awalnya Citilink mengambil rute Surabaya, karena pesawat stay nya di sana. Yang reguler baru ke Halim dan Surabaya. Nah sementara dari Halim yang banyak penumpangnya, kalau dari Surabaya itu memang belum ada penumpang. Lebih banyak Jakarta. Namun Citilink tidak bisa landing di Soekarno Hatta. Karena pesawat kecil tidak mungkin landing di sana," jelasnya.

Meski begitu pihaknya tidak hanya berdiam diri. Catur menginisiasi langkah-langkah strategi dengan pemerintah daerah agar ada trafik penerbangan ke BJB Soedirman Purbalingga pada saat massa mudik lebaran.

"Hanya saja belum ada hasil secara nyata. Tapi sedang kita usahakan barangkali ada teman-teman dari eks karesidenan Banyumas yang akan pulang mudik ke kampung halaman lewat bandara, nanti bisa didata dari beberapa wilayah. Setelah itu akan dinegokan Carter dengan airlines. Tapi itu belum pasti karena data terhadap calon penumpang yang ada di daerah belum A1. Kalau data itu sudah A1 baru kita bisa lakukan nego dengan maskapai," terangnya.

Menurutnya, maskapai juga membutuhkan kepastian jumlah penumpang yang akan terbang ke Purbalingga agar bisa dihitung jumlah seatnya.

Baca Juga:Pembentukan Antibodi Butuh Waktu Hingga 2 Minggu, Yuk Lakukan Vaksin Booster Sebelum Mudik

"Agak susah kalau penerbangan, karena bukan kendaraan seperti hal nya di darat. Disitu juga berhitung tentang safety dan bisnis. Bisnis yang nyata mereka ketika ada yang lebih bagus ya mereka akan ambil yang lebih bagus itu," tuturnya.

Terakhir kali ada penerbangan komersial, seingatnya pada tanggal 25 November 2021. Setelah itu BJB Soedirman Purbalingga hanya digunakan untuk pesawat Carter.

"Jadi hanya ada pesawat Carter yang kontinyu. Kadang sebulan sekali atau dua kali. Jenis pesawatnya Hawker tipe jet pribadi jadi artinya itu tidak masuk sebagai regulasi data angkutan udara yang sifatnya normal, karena unschedule," imbuhnya.

Catur menegaskan untuk fasilitas BJB Soedirman Purbalingga selalu siap kapanpun menjadi tempat landing maupun take off pesawat jenis ATR. Termasuk jika digunakan untuk angkutan mudik lebaran.

"Sifatnya, bandara itu tetap siap kapanpun pesawat masuk kita siap memberikan pelayanan. Sesuai jam operasional dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Hanya saja untuk mudik belum ada kepastian," tutupnya.

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini