Kisah Legenda Lapak Pedagang Pakaian Bekas di Purwokerto, Diminati Pemuda hingga Lanjut Usia Sejak Puluhan Tahun

ika beruntung, tidak menutup kemungkinan ada brand import yang juga terpampang di etalase pinggir jalan ini.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 20 April 2022 | 17:05 WIB
Kisah Legenda Lapak Pedagang Pakaian Bekas di Purwokerto, Diminati Pemuda hingga Lanjut Usia Sejak Puluhan Tahun
Para pelapak barang pakaian bekas menata dagangannya di Gang 1, Jalan Jenderal Suprapto, Purwokerto, Rabu (20/4/2022). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Jajaran kemeja, batik, jaket, kaos celana jeans dan jas tergantung rapi di Gang 1, Jalan Jenderal Suprapto, Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Sudah sejak puluhan tahun lalu, para pedagang ini menjajakan pakaian bekas layak pakai di lokasi setempat.

Kebanyakan brand lokal. Jika beruntung, tidak menutup kemungkinan ada brand import yang juga terpampang di etalase pinggir jalan ini. 

Waktu menunjukkan pukul 09.45 WIB saat Riswono (57) menata pakaian bekas dari dalam 3 karung berukuran besar. Biasanya para pedagang ini, mulai berjualan sejak pukul 10.00 WIB tiap harinya.

Ia yang merupakan warga Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas mengaku sudah puluhan tahun bermata pencaharian jualan pakaian bekas. Seingatnya, pelapak yang ada di kawasan ini sudah ada sejak tahun 1977.

Baca Juga:Jangan Lupa Sahur, Ini Jadwal Imsakiyah dan Salat di Purwokerto pada 19 April 2022

"Awalnya itu ada sekitar 30 an pedagang. Sekarang sudah tersisa 7. Bukan karena pindah atau apa, tapi sudah banyak yang meninggal," katanya saat ditemui Suarajawatengah.id, Rabu (20/4/2022).

Ada dua cara dalam mencari barang kulakan. Bisa ia yang jemput bola untuk mengambil pakaian yang sudah tidak terpakai ke rumah-rumah, ataupun warga datang sendiri ke lapaknya untuk menawarkan pakaian bekasnya.

"Biasanya ada panggilan dari rumah-kerumah untuk menawarkan pakaiannya. Biasanya saya jemput bola untuk ambil barang. Terus kadang ada orang yang ngontrak pengin pindahan tapi malas bawa, jadi dijual lah satu karung, borongan," terangnya.

Para pembeli tak hanya dari dalam kota, bahkan ada juga yang sampai Wonosobo, Banjarnegara dan Cilacap. Kebanyakan para pembeli ini sudah tau informasinya dari dahulu. Harganya pun sangat bervariasi. Tergantung kualitas barang.

"Kalau orang dari Wonosobo, Banjarnegara apa Kroya, beli baju harga Rp5.000-an. Tapi ada juga yang harganya Rp75 ribu," jelasnya.

Baca Juga:Ini Jadwal Azan Magrib Waktu Buka Puasa di Purwokerto dan Sekitarnya pada 18 April 2022

Tak hanya orang-orang berumur, para pembelinya pun kadang datang dari kalangan pelajar. Biasanya mereka mencari barang bekas import untuk dijual kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini